Bagaimana Peluang Mobile Application di Indonesia?

Serba Serbi, Technology

Perangkat Mobil device saat ini berhasil menyedot perhatian banyak pecinta teknologi di seluruh dunia. Keberadaannya telah mengubah cara banyak orang dalam berkomunikasi, menikmati hiburan, berbelanja, dan banyak lagi aktivitas lainnya. Dengan dilengkapinya teknologi hardware dan software yang mumpuni. Pekerjaan yang dulu hanya bisa dilakukan diperangkat desktop, kini bisa dilakukan dimana dan kapan saja, tidak terikat dengan ruang dan waktu.

Software menjadi salah satu ujung tombak keberhasilan mobile device. Program aplikasi diciptakan sebagai terobosan penting dalam perkembangan mobile device. Dan mobile application menjadi bidang dengan potensi besar dalam industry ICT. Dari beberapa riset menyatakan pengguna mobile device lebih banyak menggunakan aplikasi (51.1%) dibandingkan melakukan aktifitas web browsing (49.8%) pada perangkat mobile-nya.

Dari riset Gartner didapat bahwa kegiatan mengunduh aplikasi secara global mencapai angka 102,062 milyar dan diprediksikan akan terus meningkat secara signifikan. Berdasarkan laporan analis, industri pengembangan aplikasi telah menyumbangkan revenue €10 Billion per tahun dan membuka 529,000 lapangan pekerjaan di 28 negara Uni Eropa.

Hadirnya industri ‘application store’ yang saat ini dikuasai oleh Googleplay (Google) dan Appstore (Apple) membuka pintu peluang bagi para pengembang aplikasi Indonesia. “Apps” kini telah menjadi sebuah trend yang mendunia. Kehadiran apps telah mempengaruhi cara kita menjalankan kehidupan sehari-hari. Dari belanja, berpergian dan kebiasaan sosial. Perubahan, yang jika dicermati dan ditangani dengan tepat dapat menjadi peluang besar dalam pengembangan dunia ekonomi kreatif indonesia.
Masa depan industri pengembang aplikasi menjanjikan. Potensi ekspansi pasar yang luas dan tingkat penetrasi smartphone dan internet kita yang terus meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur pendukung yang telah dicanangkan pemerintah, memastikan Indonesia siap dan mampu membangun ekonomi kreatif dari industri ini.

Dunia aplikasi masih belum tereksplor semuanya. Aplikasi dengan lokal konten dan pendukung kebudayaan dan pariwisata (peta wisata misalnya) masih belum dijajaki dengan maksimal. Hal ini merupakan tantangan dan peluang yang perlu kita tanggapi. Industri pengembang aplikasi merupakan sinergi antara desain (terutama desain grafis), layanan komputer & piranti lunak dan permainan interaktif. Tiga pilar pendukung wacana ekonomi kreatif Indonesia. Dengan kesiapan konten dan infrastruktur pendukung, secara bertahap mampu menaikan ranking Indonesia dalam peringkat ekonomi digital dan ekonomi kreatif.