Tutorial Cara Mengatasi HTTP Error 500

Tutorial Cara Mengatasi HTTP Error 500 | IDCloudHost
 

Apakah Website anda sedang mengalami HTTP error 500 ? perlu diketahui bahwa setiap website yang mengalami error HTTP 500 tentu website tersebut tidak bisa diakses oleh pengguna dan visitor. Namun bagi Anda pemilik website, Anda masih bisa masuk ke halaman dashboard.

Namun HTTP error 500 ini memang sangat mengganggu visitor Anda, oleh sebab itu perlu Anda ketahui, apa sebenarnya penyebab HTTP error 500. Jika Anda mencoba mengakses sebuah halaman website dan kemudian muncul pesan ‘HTTP error 500’, itu berarti ada yang tidak beres dengan situs Anda.

HTTP error 500 ini muncul ketika web browser Anda sudah bisa meminta data kepada server hosting Anda namun server hosting Anda tidak merespon permintaan dari web browser. HTTP error 500 juga disebabkan oleh masalah pada bagian server yang biasanya disebabkan karena file yang corrupt atau pengaturan yang salah di file .htaccess di hosting Anda.

IDCloudHost kali ini akan menjelaskan tips dan cara mengatasi HTTP error 500. Tentunya agar Anda yang sedang menghadapi masalah ini, akan segera menemukan solusinya.

 

Solusi HTTP error 500

Tutorial Cara Mengatasi HTTP Error 500

Sebelumnya Anda tidak perlu bingung, sebab error 500 ini bukan disebabkan oleh perangkat yang Anda pakai ataupun jaringan koneksi internet yang terhubung masalah ini disebabkan kesalahan dari pihak pemilik website. Lalu apakah masalah ini bisa diatasi ?

jika Anda pernah mengakses sebuah halaman website, dan pada website tersebut terdapat tampilan 503 Internal Server Error, maka artinya ada yang tidak beres dengan situs web tersebut. Sebelum masuk ke Solusi, Anda harus mengetahui terlebih dahulu kode status http

Pesan HTTP 100 (Continue) yaitu pemohon (web browser) harus melanjutkan permintaan. Karena server telah menerima sebagian data dari permintaan dan menunggu sisanya.

  • Pesan 101 (Switching protocols) Permintaan server untuk beralih protokol.
  • Pesan 200 (Successful) merupakan pesan dimana server berhasil memproses permintaan. Ini bisa diartikan bahwa server telah menyediakan halaman yang diminta. Jika Anda melihat pesan 200 ini pada file robots.txt website Anda, maka Googlebot telah mengambil data dengan sukses dari website.
  • Pesan 201 (Created) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa permintaan telah berhasil dan server membuat sumber/resource baru.
  • Pesan 202 (Accepted) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server telah menerima permintaan, tetapi belum diproses.
  • Pesan 203 (Non-authoritative information) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server berhasil memproses permintaan, tetapi menampilkan informasi yang mungkin berasal dari sumber lain.
  • Pesan 204 (No content) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server berhasil memproses permintaan, tetapi tidak menampilkan konten apapun atau konten yang kosong.
  • Pesan 205 (Reset content) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server berhasil memproses permintaan, tetapi tidak menampilkan konten apa pun. Namun tidak seperti Pesan respon 204, respon ini mengharuskan pemohon merefresh tampilan dokumen (misalnya, memasukan ulang input baru pada form).
  • Pesan 206 (Partial content) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server berhasil memproses permintaan GET parsial.
  • Pesan 300 (Multiple choices) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server memiliki beberapa pilihan tindakan dari permintaan dan memilih tindakan berdasarkan dari user atau pengguna.
  • Pesan 301 (Moved permanently) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa halaman yang diminta telah secara permanen dipindahkan ke tempat baru atau website baru. Ketika server mengembalikan respon 301 ini (sebagai respon terhadap permintaan GET atau HEAD), secara otomatis mengarahkan user ke website baru. perlu Anda ketahui bahwa Anda harus menggunakan kode ini untuk memberi tahu Googlebot bahwa website atau situs Anda sudah permanen pindah ke lokasi baru.
  • Pesan 302 (Moved temporarily) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa perpindahan halaman yang bersifat sementara.
  • Pesan 303 (See other location) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server mengembalikan kode ini ketika pemohon membuat permintaan GET berbeda ke lokasi yang berbeda dalam menerima respon.
  • Pesan 304 (Not modified) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa halaman yang diminta belum dimodifikasi sejak permintaan terakhir. Yaitu halaman tetap ketika server menampilkan respons ini, tidak mengembalikan isi halaman.
  • Pesan 305 (Use proxy) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa pemohon hanya bisa mengakses halaman yang diminta dengan memakai proxy.
  • Pesan 307 (Temporary redirect) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server sedang menampilkan halaman dengan halaman dari lokasi yang berbeda, tetapi user harus terus menggunakan lokasi asli untuk permintaan di masa depan. Kode ini mirip dengan 301.
  • Pesan 400 (Bad request) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server tidak memahami sintaks code dari user.
  • Pesan 401 (Not authorized) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa permintaan membutuhkan otentikasi atau hanya beberapa orang saja yang bisa mengakses halaman ini. biasanya server menampilkan respon ini untuk halaman setelah login.
  • Pesan 403 (Forbidden) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server menolak permintaan tersebut. Jika Anda melihat bahwa bot mesin pencari menerima pesan ketika mencoba untuk menjelajah halaman valid dari situs Anda (Anda bisa melihat pesan ini di halaman Google Webmaster Tools bagian Crawl Errors ), itu berarti bahwa server Anda memblokir akses bot google.
  • Pesan 404 (Not found) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa server tidak dapat menemukan halaman yang diinginkan user. Dimana server akan menampilkan pesan 404 ini jika permintaan untuk halaman tersebut tidak ada, atau halaman sudah di hapus dari website.
    Biasanya halaman 404 ini sering di index oleh mesin pencari google, solusinya adalah menggunakan plugin 404 redirect ke homepage.
  • Pesan 501 (Not implemented) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server tidak memiliki fungsi untuk memenuhi permintaan dari pengguna. Misalnya, server akan menampilkan kode ini ketika tidak mengenali permintaan user.
  • Pesan 502 (Bad gateway) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server saat ini bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respon tidak valid dari file server.
  • Pesan 503 (Service unavailable) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server saat ini tidak tersedia (karena sedang down atau dalam proses maintenance ). Umumnya, ini bersifat sementara.
  • Pesan 504 (Gateway timeout) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima permintaan tepat waktu dari server upstream.
  • Pesan 505 (HTTP version not supported) merupakan pesan yang menjelaskan bahwa Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan.

 

Solusi Mengatasi HTTP error 500

1. Coba Cek .htaccess

Dalam sebagian besar kasus error HTTP 500 adalah dikarenakan oleh isi dari file .htaccess yang terletak di dalam dalam folder hosting yang Anda coba tampilkan ke website. Biasanya error seperti ini terjadi pada direktori utama domain yang Anda miliki.

Bisa disebabkan karena 2 permasalahan, yang pertama karena alasan teknis dan yang kedua karena alasan keamanan dimana aturan yang tidak memperbolehkan untuk meng override melalui .htaccess.

Ketika Anda menerima pesan “Internal Server Error 500”, pertama-tama Anda harus memeriksa apakah salah satu arahan disebutkan dalam file .htaccess Anda dan baiknya komentar tersebut menempatkan “#” pada awal baris atau menghapus seluruh baris.

Begitu banyak baris pada file .htaccess yang nantinya akan membuat Anda kesulitan untuk memeriksa semua data yang memberikan permasalahan server ini. Cara mudahnya adalah dengan hanya menonaktifkan file dengan nama a.htaccess.

2. Cek Error Log

Jika isi file .htaccess Anda tidak ada masalah, selanjutnya adalah Anda harus mengaktifkan Error Log untuk situs yang bermasalah dan cobalah untuk terus melakukan reload masalah tersebut beberapa kali sehingga log dapat dihasilkan. Jika log aktivitas menunjukkan pesan “Permission denied”, maka error disini disebabkan karena file / folder permissions.

Pastikan mengganti atau mengubah hak akses dari file(s) dan folder(s). hak akses yang baik yaitu 644 atau 755. Akses ini akan menghilangkan permission (izin) yang menyebabkan masalah dari HTTP error 500. Harus Diingat: file PHP tidak harus memiliki izin 777. Jika Anda berusaha untuk membuka file PHP yang memiliki izin 777, maka akan mengakibatkan “Internal Server Error 500”. Untuk mengatasinya, hanya tinggal mengubah hak aksesnya menjadi 644 atau 755.

 

Cara Mengatasi HTTP Error 503

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa masalah ini disebabkan karena server hosting Anda tidak memberikan respons yang tepat dari skrip PHP yang berjalan di website. Untuk memperbaiki masalah ini, Anda harus menonaktifkan semua script PHP yang tidak berguna satu per satu sampai kesalahan ditemukan dan dapat diatasi.

Cara menyelesaikan masalah HTTP error 503 ada dua cara, diantaranya adalah

  • Non-aktifkan plugin

    Semua plugin di website WordPress Anda merupakan code PHP, jadi hal utama yang harus Anda lakukan adalah meng-uninstall plugin WordPress. Karena Anda tidak bisa login ke dashboard WordPress karena HTTP error 503, Anda bisa masuk ke website melalui FTP Client atau File Manager di cPanel. Setelah Anda masuk, klik ke /wp-content/ folder dan beri nama folder plugin menjadi plugin-lama.

    Setelah itu, Anda bisa buat folder baru dengan memberi nama plugins. Setelah itu Anda harus login ke website WordPress untuk mengetahui cara ini bisa menyelesaikan masalah error atau tidak. Jika cara bisa menyelesaikan masalah dari error 500 berarti folder plugin yang menyebabkan ke-erroran website Anda.Dengan melakukan cara di atas, Anda sudah menonaktifkan semua plugin yang sudah Anda install sebelumnya. Untuk bisa mengetahui plugin manakah yang menyebabkan masalah, Anda harus kembali ke File Manager di cPanel.

    Kemudian, pilih /wp-content/ folder dan hapus folder plugin kosong tersebut. Setelah itu, Anda harus merubah nama folder plugin-old menjadi plugin. Dengan begitu, Anda akan mengembalikan semua instalasi plugin ke website WordPress Anda. Tetapi, plugin ini akan tetap non-aktif.

    Selanjutnya Anda masuk ke admin area WordPress Anda dan pilih halaman plugin. Kemudian Anda dapat mengaktifkan plugin satu per satu dan kunjungi halaman yang berbeda di website Anda setelah mengaktifkan setiap plugin. Terus lakukan itu sampai Anda menemukan plugin yang menyebabkan HTTP error 503.

  • Menggunakan default theme WordPress

    Jika menonaktifkan plugin tidak menyelesaikan masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengganti tema website Anda ke tema awal WordPress. Pertama, Anda harus terhubung ke situs Anda dengan File Manager di cPanel. Setelah terhubung, Anda masuk ke / wp-content / themes / folder.

    Temukan tema yang saat ini Anda pakai dan backup ke komputer Anda sebagai cadangan dengan cara di download.
    Setelah mendownload tema Anda, Anda harus menghapus tema tersebut dari situs Anda. Jika Anda memiliki tema bawaan seperti Twenty Seventeen atau Twenty Sixteen yang terpasang, maka tema tersebut akan otomatis aktif. Jika tidak, maka Anda harus menginstall salah satu tema default WordPress terlebih dahulu.

 

Kesimpulan

Untuk mengatasi HTTP error 500 Anda bisa menggunakan 2 cara, yaitu dengan meng-uninstall plugin, atau meng-uninstall tema wordpress website Anda. Itulah tadi cara untuk menyelesaikan masalah HTTP error 500, semoga Artikel IDCloudHost ini dapat menyelesaikan masalah error di website Anda.