Di dunia komputer sering ditemui istilah software dan hardware, kedua istilah ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat. Software merupakan istilah yang digunakan untuk perangkat lunak yang ada di komputer, perangkat ini umumnya tidak tampak bentuknya secara fisik. Sedangkan hardware adalah perangkat keras pada komputer yang bentuknya terlihat secara fisik, seperti mouse, desktop, dan sebagainya.
Selain software dan hardware, dikenal pula istilah firmware. Bagian kecil dari perangkat lunak yang membantu perangkat keras untuk melakukan fungsinya seperti yang diinginkan, pernahkah Anda terpikir bahwa sebuah lampu lalu lintas di jalan raya memiliki firmware di dalamnya? Firmware pada lampu lalu lintas yang membuat warna-warna yang ada berganti secara berkala, tanpanya lampu lalu lintas hanya akan menjadi tiang berdiri tanpa fungsi saja.
Di dalam sebuah firmware terdapat kumpulan instruksi-instruksi yang nantinya digunakan untuk melakukan pengontrolan, penyaringan, pengaturan lalu lintas data yang telah diizinkan secara privat di perangkat lunak. Firmware sangat penting untuk melakukan update, firmware yang tidak melakukan update secara lengkap dan tuntas lama kelamaan bisa membuat firmwarenya rusak. Ia juga bisa merusak cara kerja device nya secara fatal, Anda perlu menghindari penerapan update yang salah di sebuah perangkat.
Pengertian dan Fungsi dari Firmware
Firmware merupakan sebuah perangkat yang kecil dan berada dalam perangkat lunak, ia berguna untuk membantu perangkat keras bergerak sesuai fungsinya. Seringkali ia disebut sebagai perangkat tegar, bahkan bisa dikatakan bahwa firmware hampir mirip dengan sistem operasi pada komputer. Perangkat keras yang tidak memiliki firmware, akan sama dengan perangkat lunak yang tidak memiliki sistem operasi. Sehingga perintah-perintah yang diberikan pada perangkat keras tidak akan berjalan seperti yang diperintahkan, mulanya firmware hanya memiliki memori yang terprogram untuk membaca saja atau read only (PROM) saja.
Desain yang diberikan padanya juga hanya sebatas bekerja secara permanen tanpa dapat melakukan pembaruan tertentu, hingga kemudian PROM yang ada berkembang dan diubah menjadi EPROM atau Erasable Programmable ROM. Kemudian firmware berkembang menjadi memori flash yang mudah untuk Anda gunakan, bahkan lebih praktis saat di update. Perangkat elektronik yang merupakan perangkat keras haruslah memiliki firmware, tanpanya perangkat tersebut tentu tidak bisa berfungsi dan menunjang kebutuhan Anda sehari-hari.
Terkait fungsi, firmware sendiri berfungsi sebagai pengontrol kinerja dari perangkat keras. Tanpanya perangkat keras tidak bisa untuk dioperasikan, terutama pada alat-alat elektronik seperti smartphone. Pernahkah Anda dapati smartphone meminta Anda untuk melakukan update? Itu merupakan update firmware, fungsi dilakukannya update adalah untuk meningkatkan performa yang ada pada perangkat keras. Firmware biasanya digunakan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada sistem.
Baca Juga :   Pengertian Software : Fungsi, Jenis, Spesifikasi dan Contoh Software
Kelebihan dan Kekurangan Update Firmware
Sebuah firmware harus dilakukan update sesuai dengan kebutuhannya yang umumnya terjadwal otomatis saat ada pembaruan, firmware yang tidak selesai melakukan update bisa menimbulkan kerusakan pada firmware itu sendiri. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan melakukan update firmware, khususnya pada perangkat Android.
-
Kelebihan
Firmware yang melakukan update berkala bisa membantu memaksimalkan kinerja Android untuk menyesuaikan aplikasi dengan hardware pada perangkatnya, kinerja Android juga akan menjadi lebih stabil dari sistem yang ada sebelumnya, meningkatkan keamanan, menambahkan fitur-fitur terbaru, memperbaiki kualitasnya serta mengatasi masalah seperti bug, membuat daya baterai dari Android menjadi lebih hemat dari sebelumnya, serta mampu menutupi kekurangan yang ada pada sistem perangkat sebelumnya.
-
Kekurangan
Dengan adanya fitur terbaru yang terus bertambah seiring adanya update ternyata berdampak pada kinerja Android yang semakin berat, saat melakukan pengupdatean dan terjadi kesalahan maka bisa berakibat fatal pada penggunaan HP yang sudah tidak bisa difungsikan lagi, fitur terbaru yang diperoleh dari hasil update dan tidak Anda butuhkan akan membebani Android itu sendiri.
Contoh-Contoh dari Firmware
Ada banyak peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat firmware di dalamnya, tidak hanya pada komputer saja. Berikut ulasanya.
-
Alat Elektronik
Umumnya hampir di setiap rumah terdapat alat-alat elektronik, alat ini juga biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah terpikirkan oleh Anda bahwa mesin cuci Anda memiliki firmware di dalamnya? Mesin cuci yang menggunakan sistem timer dan kontrol terdapat firmware di dalamnya, selain itu firmware juga terdapat dalam remot televisi, kalkulator, MP3 Player, dan telepon pintar.
-
Komponen Komputer
Dalam komponen komputer terdiri dari Basic input output system, Unified extensible firmware interface, open firmware, dan ARCS pada komputer jenis silicon graphic.
-
Router dan Firewall
Di dalam router dan firewall juga terdapat firmware yang terdiri dari openWRT yang mana merupakan firmware berbasis GNU/Linux dengan fitur yang lebih lengkap bagi router apabila dibandingkan dengan router milik pabrikan, firmware distribusi dari Linux yang memudahkan pengaturan dan keamanan suatu jaringan disebut dengan IPFire, terakhir terdapat pada monowall yang merupakan firmware yang ketika digunakan bisa menghadirkan fitur penting untuk firewall pada sebuah PC.
Baca Juga  :  Perbedaan Hardware dan Software : Fungsi, Jenis, Tujuan dan Contohnya
Jenis-Jenis dari Firmware
Setelah Anda mengetahui pengertian dan fungsi serta contoh dari firmware, ada baiknya Anda juga mengetahui jenis-jenis yang dimiliki oleh firmware. Hal ini berguna bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait firmware, berikut ulasannya.
-
BIOS
Firmware yang berada dan tersimpan di dalam motherboard sebuah komputer dikenal dengan nama BIOS, firmware jenis ini dapat melakukan interaksi dengan hardware dan memeriksa error tersembunyi yang tidak diketahui oleh software. Selanjutnya BIOS akan memberi sinyal pada program yang disebut dengan bootloader, program ini berfungsi untuk menjalankan instruksi yang ada pada sistem operasi dalam hard drive dan kemudian dimasukkan ke dalam akses memori device. Tanggung jawab utamanya adalah untuk menangani komponen yang ada pada perangkat keras milik Anda, dan memastikan semua komponen tersebut bisa berjalan dengan baik.
-
EFI
Extensible Firmware Interface atau disingkat dengan EFI adalah spesifikasi dalam sistem firmware yang bisa memberi instruksi pertama oleh CPU untuk hardware menyala dan meneruskan kontrolnya ke bootloader. EFI ini juga terkadang disebut dengan UEFI yang merupakan kependekan dari unified extensible firmware interface yang memiliki keunggulan tertentu jika dibandingkan dengan BIOS. Sistem EFI juga sangat kompatibel dengan fitur secure boot yang dimilikinya, secure boot ini berfungsi untuk meningkatkan sistem keamanan pada device.
Baca Juga :  Apa itu Motheboard : Fungsi, Bagian, Spesifikasi dan Contohnya
Kesimpulan dan Penutup
Software, hardware dan firmware adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari perangkat elektronik, ketiganya saling berhubungan dan bekerja sama dalam proses yang terjadi di sebuah perangkat. Baik itu perangkat mobile maupun personal komputer dan laptop, jika kerja firmware terganggu maka akan mempengaruhi kinerja dari perangkat lainnya. Sehingga semua perangkat dengan berbagai jenisnya harus benar-benar dilakukan perlindungan yang baik, sehingga bisa menghindari terjadinya kerusakan pada berbagai perangkat.
Berhati-hatilah dalam melakukan update pada semua perangkat yang memerlukan update, sebab pada firmware jika Anda melakukan update dan menghentikannya secara tiba-tiba dan tidak selesai dalam melakukan updatenya maka Anda akan mengalami masalah yang serius. Firmware bisa menjadi rusak atau tidak bisa digunakan sama sekali, pada perangkat mobile yang melakukan update firmware dan tidak selesai maka perangkat tersebut bisa mati total dan tidak lagi bisa difungsikan.