WordPress mulai berkembang sejak tahun 2001, dengan nama awalnya adalah b2 atau cafelog. Di saat itu penggunanya sudah mencapai sekitar 2 ribu user hingga mei 2003, bahasa yang digunakan berupa bahasa pemrograman PHP dan MySQL dan menggunakan lisensi General Public License atau GPL. Hingga seseorang bernama Matthew Charles Mullenweg mengajak temannya yang bernama Mike Little untuk mengembangkan b2 atau cafelog tadi menjadi sebuah WordPress, sehingga di tahun 2003 pada bulan mei WordPress versi pertama resmi dirilis.
Setelah di rilis dilanjutkan dengan WordPress wiki atau biasa disebut dengan codex(dot)wordpress yang diluncurkan pada bulan desember 2003, lambat laun popularitas yang dimiliki oleh wordpress terus mengalami peningkatan yang bisa dibilang sangat pesat. Sehingga WordPress melakukan update pada fitur yang ada secara besar-besaran pada januari 2004, berupa fitur edit link, multiple category, interface dan lain sebagainya. Tak sampai di sini saja, update pun dilanjutkan pada mei 2004 yang bertepatan dengan rilisnya WordPress versi 1.2 dengan penambahan fitur berupa fitur arsitektur plugin versi terbaru, moderasi komentar, post review dan lainnya.
Lama kelamaan WordPress semakin berkembang saja, setelah meluncurkan versi 1.5 sebanyak 900 ribu kali pengunduhan dilakukan terhadap WordPress. Bahkan ia tersedia secara gratis seperti halnya blogspot, namun tetap menyediakan layanan pembelian domain, persewaan hosting dan lainnya. Hingga kini WordPress menjelma menjadi CMS dengan pengguna yang banyak di dunia.
Mengenal Apa Itu CMS?
CMS (Content Manajemen System) merupakan sebuah perangkat lunak atau sistem yang mengatur konten pada situs web, bisa situs web yang berupa company profile, e-commerce, blog, forum, dan lainnya. Ketika anda ingin mengembangkan dan membuat sesuatu secara instan maka CMS jawabannya. CMS menjadi pembuatan situs instan yang disediakan di internet. CMS dapat anda gunakan meskipun anda tidak mengetahui mengenai pemrograman sama sekali. CMS juga menyediakan template layaknya WordPress. Nah, ini merupakan sebuah tools dalam pengembangan website yang cocok bagi anda apabila anda adalah seorang developer. Jika anda mempunyai sebuah website namun anda dalam pembuatannya menggunakan cara yang kuno dan waktu pengerjaan yang lama, maka anda perlu melek teknologi cms ini.
Baca Juga  :   Mengenal CMS dan Contoh yang CMS yang Sering Digunakan
Tips untuk Meningkatkan Keamanan CMS
Berikut 10 tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan CMS WordPress :
- Upgrade ke versi yang terbaru. Selalu upgrade ke versi wordpress yang terbaru, dimana versi terbaru merupakan versi perbaikan dari versi sebelumnya, baik itu dari sisi fitur maupun keamanan scriptnya. Upgrade bisa dilakukan dengan cara otomatis melalui halaman dashboard maupun dengan cara manual.
- Jangan menggunakan “admin†sebagai username. Hindari penggunaan username dengan kata “adminâ€. Karena pada saat ini wordpress sudah berkembang sampai pada tahap versi 4.x, wordpress memiliki pilihan untuk harus mengganti usernamenya. Hal ini bertujuan untuk menghindari ancaman peretas merusak website wordpress yang telah kita buat, karena apabila kita menggunakan kata “admin†sebagai username pada website WordPress akan sangat mudah untuk diakses dan itu bisa menjadi salah satu titik lemah sebuah website. Maka dari itu, buatlah username yang orang tidak pernah terpikirkan atau yang kemungkinan kecil orang tidak tahu sehingga terhindar dari hal yang tidak diinginkan terhadap website kita.
- Gunakan password yang unik. Pastikan website teman-teman memiliki password yang unik, sudah banyak website yang memiliki indikator kekuatan password, maka sebaiknya kalian membuat password sampai indikator menunjukkan password kalian sulit untuk diingat. Tips: buatlah password yang panjang dengan kombinasi angka, huruf, dan simbol.
- Gunakan captcha di login area. Install plugin captcha untuk login area anda, sehingga yang login ke halaman admin anda adalah benar-benar manusia. Anda bisa mendownload plugin captcha untuk login area wordpress teman-teman disini.
- Hapuskan plugin yang tidak digunakan. Plugin merupakan salah satu lubang yang biasanya digunakan peretas untuk memasuki website sekedar menonaktifkan, namun hapuskan plugin yang tidak digunakan. Tentu saja, gunakan plugin yang benar-benar dibutuhkan. Penggunaan banyak plugin juga akan memperberat loading web.
- Ganti database prefix default bawaan wordpress (wp_). Default prefix database yang digunakan dalam instalasi wordpress adalah wp_. Ganti prefix ini dengan prefix yang lain. Salah satu opsinya bisa dengan menggunakan plugin Change DB Prefix.
- Lindungi halaman wp-admin. Salah satu opsi yang bisa digunakan adalah melakukan pengamanan halaman login wp-admin. Salah satu plugin yang bisa menjadi pertimbangan adalah Lockdown Wp Admin.
- Selalu update plugins. WordPress menyediakan begitu banyak plugins yang bisa teman-teman gunakan untuk membantu membangun website teman-teman, dan plugin-plugin tersebut tentunya juga rentan sekali dengan yang namanya bug, tapi bagi pengembang plugin tentunya sebagian akan memberikan update pada plugin ciptaannya, jika terdapat plugins yang harus di update maka updatelah plugins nya.
- Install plugins Wp Better Security. Gunakan plugins Wp Better Security karena plugins ini memberikan keamanan dan menyarankan teman-teman untuk mengamankan hal-hal penting yang memang rentan sekali di security wordpress nya, banyak sekali kemampuan dari plugins ini, dari memindah isi dari folder wp-content dan mengubah url login teman-teman. Untuk penggunaannya saya akan memposting tentang cara penggunaan plugins Wp Better Security ini.
- Backup selalu website & database. Selalu lakukan backup website dan database teman-teman secara reguler, buat jadwal untuk melakukan backup website dan database teman-teman, karena dengan begitu teman-teman tidak akan kehilangan file atau postingan yang sudah teman-teman bangun jika terjadi sesuatu hal yang terjadi.
Baca Juga  :  Keunggulan Menggunakan CMS WordPress
Perbedaan Halaman Page dan Post
Baik pengguna amatir maupun yang sudah mahir terkadang kesulitan untuk membedakan antara halaman post dan halaman post dan page, berikut ulasan untuk membedakan keduanya.
-
Post
Pada halaman post atau biasa disebut dengan halaman postingan merupakan salah satu fitur yang terdapat pada WordPress yang bisa digunakan oleh pengguna untuk menuliskan artikel, entah itu secara berkala atau sekali-sekali. Anda bisa menyesuaikan halaman post yang seperti apa yang Anda inginkan, post sendiri akan tersimpan ke halaman archives secara otomatis untuk postingan yang sudah lama dan terkubur. Sehingga postingan terbaru yang akan muncul di atas postingan lama tersebut.
-
Page
Sementara halaman page yang umumnya disebut sebagai halaman statis atau tetap tidak memiliki jumlah sebanyak halaman post, halaman page juga tidak sering terjadi perubahan. Seperti pada halaman About Us, profil dan sebagainya, yang tidak mungkin untuk melakukan perubahan secara berkala seperti pada halaman post.
Baca Juga  :   Optimalkan Halaman Post dan Page di WordPress Anda
Kesimpulan dan Penutup
Sejatinya membedakan halaman page dengan halaman post tidaklah terlalu rumit, ada beberapa hal yang bisa Anda lihat untuk membedakan keduanya. Seperti misalnya pada halaman post sifat bawaan yang dimilikinya adalah dinamis, sementara sifat bawaan dari page adalah statis. Pada halaman post biasa digunakan sebagai wadah untuk menuliskan artikel, log atau berita terbaru lainnya, sementara halaman page biasanya akan digunakan untuk membuat halaman About Us, Profil, Kontak dan lain sebagainya.
Perbedaan lain yang bisa terlihat adalah pada halaman post bisa dikategorikan dan diberi tag sementara page tidak bisa, halaman post memiliki fitur template bawaan namun halaman page tidak memiliki hal serupa. Selain itu halaman post itu sendiri bisa dimasukkan ke halaman yang sudah default, namun halaman page hanya diletakkan dalam halam yang sudah Anda tentukan. Terakhir yang membedakan keduanya adalah halaman post biasanya akan sering dilakukan update, sementara page tidak.