Apa itu Cache? Manfaat, Cara Kerja, dan Jenisnya

Technology

Apakah Anda pernah memuat sebuah gambar di browser web? Apakah gambar itu dapat diakses dengan cepat? Jika gambar itu bisa diakses dengan cepat, maka itu disebabkan oleh adanya cache. Cache adalah hal yang akan mempercepat performa layar di komputer Anda. Cache pasti juga bisa Anda temukan di ponsel Anda karena cache akan menyimpan informasi aplikasi yang relevan, serta router yang menyimpan data. Ini agar bisa diakses dengan cepat.

Tanpa cache, sebuah komputer, telepon dan perangkat lain tidak akan bekerja secepat layaknya yang biasanya Anda kerjakan. Anda akan menemukan cache di berbagai tempat dan di semua jenis perangkat. Walaupun setiap cache menyimpan informasi yang berbeda, semuanya digunakan untuk tujuan yang sama. Tujuannya antara lain yaitu agar cache diimplementasikan dengan baik dalam perangkat keras maupun perangkat lunak.

Namun, cache tidak selalu bermanfaat karena cache dapat menghabiskan banyak ruang disk, dapat mengirimkan file yang rusak, dan mengumpulkan malware atau virus juga. Jika diibaratkan, cache adalah gudang file sementara yang digunakan perangkat untuk mempercepat pengalaman pengguna. Lalu, sebenarnya apa itu cache? Simak artikel ini sampai selesai ya!

Apa itu Cache?

Apa itu Cache?

Dalam komputasi, cache adalah lapisan penyimpanan data berkecepatan tinggi yang menyimpan subset data. Biasanya cache bersifat sementara, sehingga permintaan di masa mendatang untuk data tersebut akan disajikan lebih cepat daripada yang dimungkinkan. Ini biasanya dilakukan dengan mengakses lokasi penyimpanan utama data.

Cache atau caching akan memungkinkan Anda untuk secara efisien menggunakan kembali data yang diambil atau dihitung sebelumnya. Ini membuat cache merupakan area akses berkecepatan tinggi yang merupakan bagian yang dicadangkan dari memori utama atau area pada perangkat penyimpanan.

Data cache disimpan sementara di sebuah media penyimpanan yang bisa diakses untuk para pengguna cache dan tidak tergabung dengan penyimpanan utama. Cache umumnya dioperasikan oleh Central Processing Unit (CPU), aplikasi, browser web dan sistem operasi.

Baca Juga: Cara Menghapus Cache WordPress

Bagaimana Cache Bekerja?

Data dalam cache biasanya disimpan dalam perangkat keras akses cepat seperti RAM (Random-access memory) dan juga bisa dimanfaatkan dalam hubungannya dengan komponen perangkat lunak.

Tujuan utama cache adalah untuk memperkuat dan melebihkan kapasitas pengambilan data dengan cara mempersingkat kebutuhan untuk mengakses lapisan penyimpanan yang lebih lambat.

Menukar kapasitas dengan kecepatan, cache biasanya menyimpan sebagian data secara sementara, berbeda dengan database yang datanya biasanya lengkap dan tahan lama.

Apa Saja Jenis-Jenis Cache?

Apa Saja Jenis-Jenis Cache?

Ada beberapa jenis dari cache yang mungkin pernah Anda dengan sebelumnya, mulai dari cache memory sampai dengan server cache. Jenis-jenis dari cache adalah :

Cache Memory

Cache Memory adalah salah satu bagian dari SRAM (Static Random Access Memory) yang berkecepatan tinggi dan juga ringkas sebab sebagian dari program cache telah mengakses data maupun instruksi yang sama berulang kali.

Dengan menyimpan sebanyak mungkin informasi di SRAM, komputer atau perangkat lainnya akan menghindari untuk mengakses SRAM yang lebih lambat, sehingga dapat membuat komputer serta perangkat lainnya bekerja lebih cepat dan lebih efisien.

Cache Disk

Seperti cache memori, cache disk digunakan untuk mengakses data yang bisa diakses. Namun, alih – alih menggunakan SRAM berkecepatan tinggi, cache disk menggunakan memori utama yang konvensional. Data yang terakhir digunakan dari disk akan disimpan dalam memori buffer.

Ketika sebuah program butuh untuk menggunakan data dari disk, pertama-tama program akan memeriksa cache disk untuk memastikan apakah ada data atau tidak. Cache disk dapat secara dramatis meningkatkan kinerja aplikasi Anda, karena cache disk dapat mengakses satu byte data dalam RAM bahkan bisa ribuan kali lebih cepat daripada mengaksesnya di hard-drive.

Cache Hit dan Cache Miss

Anda dapat menggunakan cache sebagai ruang awal untuk menyimpan secara sementara informasi yang dibutuhkan dalam operasi CPU. Ketika CPU menciptakan permintaan untuk informasi yang disimpan di memori namun informasi itu sudah ada di cache, maka itu disebut juga dengan cache hit.

Jika terjadi cache hit, CPU bisa menerima informasi dengan segera. Namun, jika informasi tidak terdapat di dalam cache, maka itu disebut dengan cache miss. Saat cache miss terjadi, CPU wajib menunggu informasi yang diterima dari memori yang lebih lanjut.

Server Cache

Server cache merupakan komputer atau perangkat jaringan yang persiapkan untuk menyimpan halaman web yang dapat digunakan oleh pengguna jaringan. Server cache membantu mengurangi kemacetan lalu lintas jaringan dan internet, serta menghemat biaya bandwidth perusahaan.

Baca Juga; Cara Menghapus Cache WordPress

Apa Saja Manfaat Cache?

Apa Saja Manfaat Cache?

Menggunakan layanan cache mempunyai banyak sekali manfaat mengingat bentuk cache dan layanan yang terkait akan menyajikan kepada pengguna konsistensi data dan akses data yang berkecepatan tinggi. Dua manfaat utama dari penggunaan cache adalah :

Meningkatkan Kinerja Aplikasi

Karena memori jauh lebih cepat daripada disk (magnetik atau SSD), pembacaan data dari cache dalam memori menjadi sangat cepat (sub-milidetik). Akses data yang jauh lebih cepat ini meningkatkan kinerja aplikasi secara keseluruhan.

Mengurangi Biaya Basis Data

Satu instance cache dapat menyediakan ratusan ribu IOPS (operasi input/output per detik) yang berpotensi menggantikan sejumlah instance database, sehingga menurunkan total biaya. Hal ini sangat signifikan jika database utama mengenakan biaya per-hasil produksi. Dalam kasus tersebut, penghematan harga bisa mencapai puluhan persen.

Mengurangi Beban pada Backend

Dengan mengalihkan sebagian besar beban baca dari basis data backend ke lapisan dalam memori, caching dapat mengurangi beban pada basis data Anda. Selain itu, ia juga melindungi dari kinerja yang lebih lambat di bawah beban atau bahkan dari crash pada saat terjadi lonjakan.

Kinerja yang Dapat Diprediksi

Tantangan umum dalam aplikasi modern adalah menghadapi lonjakan penggunaan aplikasi. Contohnya adalah situs web e-Commerce selama mendekati hari raya, dll. Peningkatan beban pada database menghasilkan latensi yang lebih tinggi untuk mendapatkan data, membuat kinerja aplikasi secara keseluruhan tidak dapat diprediksi. Dengan memanfaatkan cache in-memory dengan throughput tinggi, masalah ini dapat diatasi.

Menghilangkan Hotspot Basis Data

Dalam banyak aplikasi, ada kemungkinan sebagian kecil data (misal profil selebriti atau produk populer) akan diakses lebih sering daripada yang lain. Hal ini dapat mengakibatkan titik panas dalam database Anda.

Anda mungkin memerlukan penyediaan sumber daya database yang lebih tinggi berdasarkan persyaratan throughput untuk data yang paling sering digunakan. Menyimpan kunci umum dalam cache in-memory dapat mengurangi kebutuhan penyediaan yang berlebihan, sekaligus memberikan kinerja yang cepat dan dapat diprediksi untuk data yang paling sering diakses.

Tingkatkan Throughput Baca (IOPS)

Selain latensi yang lebih rendah, sistem in-memory juga menawarkan kecepatan permintaan (IOPS) yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan database berbasis disk. Satu contoh yang digunakan sebagai cache samping terdistribusi dapat melayani ratusan ribu permintaan per-detik.

Baca Juga: Apa Itu Web Cache: Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

Perbedaan Cache Dengan Cookies

Perbedaan Cache Dengan Cookies

Baik cache dan cookies telah diciptakan untuk menaikkan kinerja situs web dan menjadikannya lebih mudah diakses melalui penyimpanan beberapa data di mesin sisi klien. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara cookies dan cache adalah :

Cache

Cookies

Cache berguna untuk menyimpan sumber daya halaman online selama browser untuk tujuan jangka panjang atau untuk mengurangi waktu pemuatan. Cookies berguna untuk menghimpun pilihan pengguna seperti sesi penelusuran untuk mencari preferensi pengguna.
Konten situs web cache hanya disimpan di browser. Konten cookies disimpan di server dan browser.
Cache digunakan untuk menyimpan konten situs web untuk tujuan jangka panjang. Cookies digunakan untuk menyimpan pilihan pengguna.
Jenis – jenis cache antara lain browser cache dan proxy cache. Jenis – jenis cookies antara lain transient dan persistent cookies.
Cache akan kadaluarsa secara manual Cookies berakhir secara otomatis.
Cache mengkonsumsi ruang besar dalam hal kapasitas. Cookies mengkonsumsi lebih sedikit ruang dalam hal kapasitas.
Cache menyimpan beberapa hal seperti halaman HTML, gambar, JavaScript, CSS, dan lainnya. Cookies menyimpan beberapa hal seperti sesi penelusuran dan data pelacakan sementara.
Cache tidak mengirim respons dengan permintaan. Cookies mengirimkan respons dengan permintaan.

Penutup

Jadi kesimpulannya, cache adalah sejumlah kecil memori yang merupakan bagian dari CPU yang artinya cache lebih dekat ke CPU daripada RAM. Hal ini digunakan untuk menyimpan instruksi dan data sementara yang kemungkinan akan digunakan kembali oleh CPU. Semakin banyak cache, semakin banyak juga data yang dapat Anda simpan lebih dekat ke CPU. Cache berfungsi di perangkat keras dan perangkat lunak untuk menyediakan fungsionalitas yang serupa.

Jika Anda membutuhkan layanan Cloud Hosting untuk semakin meningkatkan performa website Anda maka Anda jangan khawatir, Anda bisa gunakan layanan Cloud Hosting dari IDCloudHost yang memiliki layanan full cloud access terbaik yang menjamin keamanan data secara fleksibel. Dengan kemudahan konfigurasi, layanan support yang bisa diandalkan serta harga yang terjangkau menjadikan Cloud Hosting sebagai solusi untuk segala kebutuhan Anda.