Apa Itu Github : Pengertian, Keunggulan, Fitur dan Cara Kerjanya

Serba Serbi, Tips & Tricks

Bagi pemula yang baru belajar dan masuk dalam dunia pemrograman tentu akan merasa sangat asing dengan istilah Github, istilah ini jarang terdengar bagi orang awam. Jika Anda berniat untuk masuk dalam dunia pemrograman, ada baiknya Anda mencari tahu dan mempelajari terlebih dahulu terkait Github ini. Namun jika Anda orang yang sudah terbiasa dengan pemrograman, tentu sudah makanan sehari-hari untuk mengerti terkait Github. Sebab Github sudah seperti media sosial bagi mereka dan sering menggunakannya dalam project kecil-kecilan maupun skala besar.

Di tahun 2009 bulan februari anggota tim dari Github mengumumkan terdapat 46 ribu data yang terkumpul sejak Github online di tahun pertamanya, di bulan juli tahun yang sama kembali diumumkan. Kali ini terkait situs dari Github digunakan oleh lebih dari 100 ribu pengguna, selang beberapa hari kemudian pengumuman kembali terdengar. Dengan berita yang semakin besar terkait Github yang sudah tumbuh dan menjadi tuan rumah dari 90 ribu repository publik yang unik, terdapat 12 ribu cabang untuk 135 ribu repository.

Github semakin berkembang pesat, dari tahun ke tahun penambahan repository terus meningkat drastis. Sehingga memperoleh pendapatan hingga angka 300 persen sejak tahun 2008, sehingga pada 2015 membuka kantor Github pertama di luar Amerika Serikat yaitu terletak di Jepang. Hingga pada 28 februari 2018 Github menjadi korban serangan DoS terbesar sepanjang sejarahnya, dengan lalu lintas yang masuk sekitar 1,35 terabit per detiknya.

 

Pengertian dan Fungsi Github

Github merupakan salah satu aplikasi berbasis website yang menyediakan layanan menyimpan repository gratis, dilengkapi dengan Version Control System (VCS) di dalamnya. Tempat yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan file berupa source code disebut dengan repository, aplikasi Github ini sangat populer dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan dengan skala besar mendunia seperti Facebook, Twitter, dan Google.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Github digunakan untuk membantu dalam penyimpanan repository, tidak hanya itu ia juga bisa digunakan untuk melakukan kolaborasi dalam mengerjakan project tertentu agar dapat dilakukan update yang rutin. Termasuk pada bisa melacak dan menyimpan perubahan-perubahan yang terjadi selama mengerjakan project tersebut. Tidak hanya programmer yang menggunakan aplikasi ini, siapa saja yang bekerja menggunakan perangkat tentu sedang menggunakan Github. Aplikasi ini dilengkapi dengan halaman profil, yang memuat informasi pribadi berupa foto, email, dan juga jumlah followers yang Anda miliki. Informasi ini bisa digunakan untuk menarik pengunjung yang ingin mengajak kerjasama nantinya dalam sebuah project, secara sederhananya Github memiliki fungsi seperti berikut.

  1. Digunakan untuk menyimpan repository.
  2. Menjadi wadah atau alat untuk melakukan kolaborasi dan pengerjaan project bersama.
  3. Memuat informasi profil yang bisa memudahkan untuk saling mengikuti programmer lain dalam aplikasi tersebut.
  4. Bisa digunakan untuk mengawasi repository tertentu.

 

Baca Juga  :    Rekomendasi CMS Laravel Terbaik untuk Pengembangan Website

 

Cara Menggunakan Github

Apa Itu Github : Pengertian, Keunggulan, Fitur dan Cara Kerjanya
 

Untuk menggunakan Github, berikut beberapa langkah yang bisa Anda ikuti.

 

  1. Login

    Sebelum mulai untuk menggunakan Github pastikan bahwa Anda sudah login ke website Github terlebih dahulu, jika Anda belum memiliki akun ada baiknya untuk membuat akun dan mendaftarkan diri terlebih dahulu. Saat membuat akun, Anda akan dimintai beberapa data pribadi seperti nama dan alamat email, kemudian akan diminta untuk melakukan verifikasi secara langsung.

  2. Buat Repository

    Setelah masuk ke akun Github, Anda bisa langsung mulai untuk membuat repository. Caranya dengan klik tombol New yang terdapat pada menu repository, selanjutnya Anda akan diarahkan untuk menuju halaman pembuatan repository. Membuat repository baru tentu membutuhkan beberapa informasi awal seperti nama repository, deskripsi yang berfungsi untuk memberi penjelasan terkait repository yang Anda buat, jenis repository yang terdiri dari publik atau privat. Pengaturan yang bersifat publik tentu bisa membuat orang lain mengakses repository yang Anda buat, sebaliknya jika tidak ingin ada orang lain yang melakukan akses terhadap repository milik Anda maka gunakan pengaturan private. Jika ketiga data tersebut sudah terpenuhi, Anda bisa melanjutkan dengan klik create repository.

  3. Buat Folder di Windows

    Membuat folder yang terdapat pada komputer tentu berfungsi untuk melakukan penyimpanan update file dari repository yang dibuat ketika terjadi perubahan tertentu, saat folder tersebut berhasil Anda buat Anda bisa membuka folder tersebut dan klik kanan untuk memilih menu Git Bash Here. Sehingga folder tersebut akan berubah menjadi repository.

  4. Memasukkan File ke Repository

    Untuk dapat menambahkan dan memasukkan file ke repository yang sudah dibuat, Anda bisa membuat file di dalam folder tersebut terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan membuka bagian Git Bash sesuai perintah.

  5. Membuat Commit

    Fitur commit berfungsi untuk membantu Anda menambahkan update file dan komentar, juga membantu pihak-pihak yang ada untuk mengkonfirmasi update file di proyek yang sedang dikerjakan.

  6. Remote Repository

    Anda bisa mengupload file yang sudah dibuat di local disk dengan menggunakan remote repository.

  7. Lakukan Push ke Github

    Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan push yang berfungsi untuk mengunggah hasil akhir dari langkah-langkah yang sudah dibuat sebelumnya, setelah itu Anda bisa melakukan pengecekan pada repository untuk memastikan bahwa file-file yang ditambahkan sudah masuk dan sesuai dengan yang diinginkan.

 

Baca Juga  :    Cara Mendapatkan Domain Murah untuk Kebutuhan Website dan Blog

 

Fitur-Fitur yang Dimiliki Github

Apa Itu Github : Pengertian, Keunggulan, Fitur dan Cara Kerjanya
 

Github memiliki banyak fitur yang bisa Anda gunakan untuk membantu dalam project dan kerja yang berhubungan dengan repository, berikut ulasannya.

 

  • Fitur Pencarian

    Anda bisa melakukan pencarian apa saja yang diinginkan, karena Github memiliki lebih dari sepuluh juta software yang bisa Anda cari dengan menuliskan kode yang ada. Hasil pencarian dari Github ini akan di filter sesuai dengan repo, kode, issue, dan lainnya, Anda juga bisa mengurutkan pencarian Github sesuai dengan jumlah fork.

  • Clone

    Di dalam Github sendiri terdapat dua macam kode yang berupa repository lokal dan repository server, Anda bisa menggunakan fitur clone untuk melakukan duplikasi dari kode di server untuk dipindahkan ke repository lokal.

  • Melakukan Hal Penting Repository

    Anda bisa membuat, mengambil, mengatur, bahkan mengembangkan repository yang ada di Github, Anda harus mengubah repository terlebih dahulu dengan mengoperasikan perintah git.

  • Branches

    Fitur ini memudahkan Anda untuk membuat branch independen yang berbeda dalam satu project yang sedang dibuat, fitur satu ini bisa membuat fitur keren yang tidak terlihat oleh yang lain.

  • Add dan Commit

    Anda bisa menggunakan fitur ini untuk mengajukan perubahan, tambahan dengan menjalankan perintah add, sedangkan ketika perintah commit dijalankan dan file belum terkirim maka akan langsung di commit ke dalam HEAD.

  • Push

    Anda bisa menggunakan fitur ini untuk merubah kode yang didapatkan dari commit pada repository lokal sehingga bisa di push up pada server umum, Anda bisa saling menambah wawasan dari sesama pengembang lainnya dengan memanfaatkan fitur satu ini.

  • Pull

    Anda bisa mengunduh kode yang ada pada repository server menuju ke repository lokal atau milik pribadi, caranya dengan melakukan pull ke semua kode yang sudah di commit terlebih dahulu atau bisa juga digunakan ketika tidak ada perubahan kode sama sekali.

  • Update dan Merging

    Anda dapat memperbarui atau mengupdate direktori kerja lokal dalam bentuk paling baru dengan fitur ini, keunggulan dari fitur update dan merging ini adalah Anda tidak perlu repot untuk menangani masalah yang timbul dari fitur ini. Github akan langsung menangani sendiri masalahnya meski kadang terjadi kegagalan. Jika pun terjadi kegagalan Anda bisa melakukan penanganan yang mudah dengan melakukan resolve conflict secara manual.

  • Tagging

    Anda bisa melakukan perubahan, mengatur, menyalin, dan bahkan mengupdate dengan fitur ini, Anda bisa menggunakan git tag dengan menambahkan sepuluh karakter pertama dari commit.

  • Log

    Anda bisa melihat catatan history yang pernah dibuat dalam repository, semua catatan apapun tanpa terkecuali.

 

Baca Juga   :    Perbedaan Antara BackEnd Developer dan FrontEnd Developer

 

Kesimpulan dan Penutup

Github jadi aplikasi serba bisa dan sangat berguna bagi programmer seperti Anda, banyak hal bisa dilakukan dengan menggunakan Github. Terlebih lagi saat Anda mengerjakan project, Anda bisa melakukannya bersama dengan programmer lainnya. Hal ini tentu suatu kemudahan, Anda bisa berbagi dan berdiskusi sehingga project yang dijalankan bisa lancar dan selesai.

Github sendiri terdiri dari banyak fitur yang handal dan mudah untuk digunakan, Anda bisa mempelajari dan membaca cara menggunakan fitur-fitur yang ada. Gunakan fitur yang tepat agar hasil pengerjaan yang dilakukan bisa bagus dan optimal, kesalahan yang terjadi pada saat repository bisa merusak data yang ada. Jadi sebaiknya Anda lebih teliti dalam pengerjaan dan berhati-hati, sebab data yang hilang bisa saja sulit untuk dikembalikan.