Setelah mengetahui bagaimana membuat sebuah karya ilmiah serta teknik dalam pembuatannya, terdapat elemen penting yang perlu Anda ketahui dan pelajari yaitu catatan kaki atau footnote. Jika Anda sudah pernah atau sering membuat karya ilmiah pastinya tidak asing lagi dengan bagian catatan kaki (footnote) ini. Fungsi dari catatan kaki ini sendiri adalah untuk merapikan karya tulis dan juga sebagai validasi sebuah karya tulis.
Penempatan catatan kaki (footnote) ini biasa terletak pada bagian belakang atau akhir dari sebuah karya ilmiah baik berupa skripsi, makalah, dan lain-lain. Isi dari catatan kaki (footnote) yaitu menyatakan sumber kutipan, pendapat, atau keterangan penyusunan mengenai hal yang diuraikan dalam teks. Bentuk dari catatan kaki ini sendiri yaitu dapat berupa buku rujukan atau sekedar keterangan tambahan pada bagian akhir sebuah karya tulis.
Alasan mengapa catatan kaki itu merupakan elemen penting yang tidak boleh terlewatkan dari karya ilmiah karena dapat memberi keterangan atau komentar, juga sebagai informasi mengenai sumber atau sebagai patokan penulisan dalam daftar bacaan. Pembuatannya dapat dibilang tidak terlalu sulit apabila sudah mengetahui langkah-langkah penyusunannya. Agar lebih memahami bagaimana cara membuat catatan kaki (footnote) dan juga contoh sebagai referensi maka simaklah penjelasan di bawah ini.
Pengertian Catatan Kaki (Footnote)
Istilah catatan kaki diambil dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu footnote. Pengertian catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah halaman atau akhir bab/sub-bab karya ilmiah. Menurut KBBI arti dari catatan kaki yaitu berupa keterangan yang dicantumkan di margin bawah halaman buku untuk menambah rujukan uraian dari naskah pokok.
Keterangan ini umumnya ditulis dalam huruf yang lebih kecil dibanding dengan huruf pada naskah utama/pokok. Catatan kaki menjelaskan dari mana asal kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung, atau sumber penggalan teks dalam sebuah tulisan. Setiap penggal teks yang menggunakan catatan kaki akan ditandai dengan nomor subscript di akhir kalimatnya, yang akan terkait langsung dengan sumber yang ada pada catatan kaki.
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Setiap penulisan karya ilmiah ataupun jurnal, catatan kaki (footnote) memiliki fungsi tersendiri yang sangat diperlukan dalam penulisan kutipan. Hal ini berbeda dengan yang namanya daftar pustaka. Perbedaannya adalah jika daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi buku, makalah, jurnal, dan lain sebagainya yang isinya dikutip langsung maupun tidak langsung ke dalam suatu karangan. Sedangkan, catatan kaki (footnote) adalah suatu catatan dari teks yang dikutip yang biasanya diletakkan di bawah karangan. Terdapat fungsi lain dari catatan kaki yaitu :
- Setiap penulisan karya ilmiah ataupun jurnal, catatan kaki (footnote) memiliki fungsi tersendiri yang sangat diperlukan dalam penulisan kutipan. Hal ini berbeda dengan yang namanya daftar pustaka. Perbedaannya adalah jika daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi buku, makalah, jurnal, dan lain sebagainya yang isinya dikutip langsung maupun tidak langsung ke dalam suatu karangan. Sedangkan, catatan kaki (footnote) adalah suatu catatan dari teks yang dikutip yang biasanya diletakkan di bawah karangan.
Terdapat fungsi lain dari catatan kaki yaitu catatan kaki berfungsi sebagai petunjuk dan keterangan untuk memberikan lampiran terkait dengan pernyataan, data maupun fakta-fakta tertentu. Sehingga, pembaca pun dapat mempelajari terkait dengan persoalan, halaman, sub-bab dari karya ilmiah atau jurnal yang terkait. - Kedua, untuk menghargai dan memberi penjelasan dari mana kutipan itu didapat, serta agar pembaca karya ilmiah mengetahui sumber kutipan di dapatkan. Selain itu juga Anda menghargai karya orang lain yang Anda gunakan sebagai referensi penulisan.
- Yang ketiga untuk menunjukan referensi atau rujukan, supaya para pembaca karya ilmiah dapat mengerti dan mengetahui. Ulasan yang lebih jelas mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam tulisan.
- Untuk memperluas konteks pembahasan. Dengan melampirkan footnote pada pembahasan yang dikutip akan memperluas pembahasan yang dapat dipelajari oleh pembaca ketika menghadapi studi kasus yang sesuai dengan kutipan yang dilampirkan di dalam karya tulis kita.
- Sebagai informasi lanjutan. Dengan memberikan catatan kaki (footnote) pada pernyataan ataupun pembahasan tertentu akan memberikan informasi lanjutan kepada pembaca. Dengan demikian pembaca dapat mencari informasi yang lebih luas dari yang dibahas maupun yang lebih terperinci terkait dengan studi kasus tertentu.
Baca Juga :Â Â Cara Membuat Pidato Perpisahan Sekolah dan Contohnya
Unsur-Unsur Catatan Kaki (Footnote)
Sebelum membuat catatan kaki (footnote) sebelumnya Anda harus mengetahui unsur-unsur apa saja didalamnya. Setelah mengetahui unsur-unsur tersebut maka semakin mudah dalam pembuatan catatan kaki. Berikut ini adalah unsur-unsur yang ada dalam catatan kaki
-
Nama penulis/pengarang
Menuliskan secara lengkap nama pengarang dari kutipan yang diambil tanpa perlu menuliskan gelar dari penulis tersebut.
-
Judul tulisan
Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap serta memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki (footnote).
-
Tahun terbit
Salah satu hal yang perlu diberikan juga adalah tahun penerbitan dari kutipan yang ditulis. Atau tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan lainnya.
-
Nomor halaman kutipan
Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil juga wajib untuk dicantumkan. Pada penulisannya, halaman tempat kutipan tersebut diambil disingkat menjadi “hal.†kemudian nomor halaman tempat kutipan.
Baca Juga : Perbedaan Job Deskripsi, Kualifikasi, dan Tanggung Jawab pada Recruitment PekerjaanÂ
Sistematika dan Cara Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Setelah mengetahui unsur-unsur dari catatan kaki, pastinya sudah terdapat gambaran bagaimana nanti membuatnya. Agar lebih sempurna pada saat penulisan catatan kaki diharuskan mengerti tentang sistematikanya terlebih dahulu. Di bawah ini dijelaskan bagaimana sistematika penulisan catatan kaki yang benar :
- Penulisannya dipisahkan oleh garis yang panjangnya 14 karakter dari margin sebelah kiri dan berjarak 4 spasi dari tulisan atau teks.
- Diketik atau ditulis dengan satu spasi.
- Harus diberikan nomor.
- Nomor pada catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah kiri.
- Jika catatan kakinya lebih dari satu baris, maka pada baris yang kedua maupun selanjutnya dimulai seperti margin teks yang biasanya tepat pada margin bagian sebelah kiri.
- Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan catatan kaki yang lainnya sama seperti jarak spasi pada teks.
- Catatan kaki harus ditulis pada halaman yang sama, jika terlalu panjang lebih baik potong teksnya daripada memotong catatan kaki.
- Berjarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada aturan teks.
- Jika nama pengarang dua sampai tiga orang maka harus ditulis semuanya, sedangkan jika nama pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama pengarang yang pertama lalu di belakangnya ditulis et.al., atau dkk.
- Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, pangkat dan gelar tidak perlu ditulis.
- Judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, jika diketik dengan komputer maka harus dicetak miring.
- Ibid, digunakan ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya berketerangan sama tanpa diselingi oleh catatan lain. Penulisan dilakukan jika catatan kaki tersebut berada pada satu halaman, maka cukup dengan menulis istilah Ibid. Tapi jika terdapat pada beberapa halaman maka penulisannya: Ibid, no halaman, penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau dimiringkan.
- Op.cit. digunakan ketika mengutip dari dua sumber yang sama akan tetapi ditulis pada catatan kaki yang tidak berurutan dan letaknya pada halaman berbeda, adapun cara penulisannya: Nama Penulis, op.cit., no halaman.
- LOC.cit. digunakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman yang sama yang telah disisipi oleh referensi yang lain dari halaman yang sama, adapun cara penulisannya seperti: Nama Penulis loc.it
- Jika keterangannya mengenai referensi suatu artikel maupun buku, penulisannya hampir mirip seperti daftar pustaka tapi nama penulisnya tidak dibalikan.
Baca Juga : Portofolio Pengertian, Fungsi, Tujuan, Cara Membuat, dan Contoh Portofolio
Contoh Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Pastinya Anda sudah jelas mengenai unsur-unsur, sistematika serta pengertiannya, maka hanya tinggal melakukan penulisan catatan kaki saja. Sebagai referensi disini akan diberi contoh bagaimana penulisan catatan kaki yang baik dan benar
- Contoh Catatan Kaki Dengan 1 Sampai 3 Pengarang
- Catatan kaki dalam penulisan referensi pada buku yang ditulis oleh satu hingga tiga pengarang, maka dalam penulisan yang benar sebagai berikut.
- ¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
²Mahmud Effendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hlm, 47. - Contoh catatan kaki (footnote) dari Jurnal/Makalah
Ketika kutipan bersumber dari jurnal ataupun makalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut : - Nomor Kutipan Nama penulis, “Judul artikelâ€(dicetak miring), Nama jurnal Atau Majalah beserta volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor halaman.
- Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
¹Mc. Pregnant, “Representative of Natural Habits with Plural Educationâ€. Educational Evaluation and Analytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.
²Yahya Saputra, “Kekerasan terhadap Wanita Dalam Hukum Islam†Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016, hal. 15.
³Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasionalâ€, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988), hlm. 7. - Contoh catatan kaki (footnote) dari Internet
Jika kamu mengambil kutipan catatan kaki dari internet, maka format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut : - Nomor kutipan Author, “Judul Artikel dicetak miring†(URL web, Tanggal Akses, Tahun)
- Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Surya Pratama, “Contoh CV†(www(dot)enjiner(dot)com/contoh-cv/, Diakses pada 12 Desember 2017, 20:17)
²Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden†www(dot)aviationtoday(dot)com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html, diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47)
Kesimpulan dan Saran
Catatan kaki harus dibuat pada sebuah karya tulis terutama jika Anda mengutip kalimat atau pernyataan dari berbagai sumber. Hal tersebut dapat menjadi informasi untuk pembaca agar mengetahui darimana sumber pernyataan tersebut. Selain itu juga sebagai rasa menghargai kepada pemilik atau pembuat asli dari pernyataan, gagasan, dan lain-lain.
Dari pembahasan di atas sudah sangat jelas pembahasan mengenai catatan kaki yang diharapkan dapat membantu Anda dalam pembuatan catatan kaki. Anda juga dapat melihat contoh sebagai referensi penulisan catatan kaki yang baik dan benar. Semoga kedepannya Anda dapat membuat karya ilmiah yang baik dan bermanfaat untuk proyek Anda.