Gitlab merupakan salah satu tools yang berfungsi sebagai Version Control System(VCS) yang dapat mempermudah pekerjaan kolaborasi pengembang dengan mudah dan dapat digunakan secara realtime. Gitlab memfasilitasi pengembang agar dapat berkolaborasi melakukan perubahan pada source-code tanpa harus takut terjadi bentrok saat dilakukan secara bersama-sama.
Namun, apa yang terjadi pada awal bulan Februari yang lalu, kesalahan fatal dilakukan oleh salah satu pengembang yang bekerja di Gitlab, hal itu dikarenakan database yang ada pada Gitlab menjadi hilang hampir 90% datanya. Hal ini terjadi karena tim Gitlab gagal melakukan restore data. Namun untungnya database yang terhapus tidak menyimpan kode pemrograman milik pengguna, dan syukurnya hanya kehilangan seperti komentar dan laporan bug saja.
Hal ini terjadi karena human error yang dilakukan oleh karyawan gitlab sendiri, kesalahan fatal ini terntunya membuat banyak sekali kerugian yang didapatkan oleh gitlab saat itu. Gitlab yang merupakan saingan dari Github tentunya mendapatkan impact negatif terkait hal ini. Tahun lalu, Gitlab berhasil memperoleh pendanaan sebesar 20 juta dollar AS dari sejumlah investor. Jumlah karyawannya pun tumbuh pesat, saat ini ada lebih 100 orang yang di antaranya bekerja secara remote dari berbagai belahan dunia.
Hal ini mengingat kita kembali akan pentingnya backup data, Anda tentunya diharuskna untuk melakukan backup data website / aplikasi Anda secara berkala. Semoga artikel ini bermanfaat!