6 Asal Kampus Pendiri & Founder Startup Indonesia

Serba Serbi, Startup & Bisnis

Digitalisasi membawa dampak yang dapat berpengaruh dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya jika dulu kita menggunakan handphone untuk sekedar mengirim pesan maupun telephone. Kini, anda dapat menggunakannya lebih dari pada itu.

Misalnya untuk video call, chat, melakukan transaksi mobile banking, hingga memesan makanan. Hanya dengan smartphone saja semua yang anda inginkan akan mudah didapat dan terkendali. Anda juga dapat dengan mudah berselancar di social media, membeli perlengkapan rumah tangga, hingga pakaian.

Dengan gaya hidup yang serba digital ini, akan membuat anda menginginkan segala sesuatu yang serba praktis. Maka dari itu, hadirnya teknologi aplikasi dari start up menawarkan solusi bagi kehidupan. Namun, siapa sangka di Indonesia banyak sekali pendiri start up yang berpendidikan tinggi hingga mendapat gelar internasional. Ada beberapa start up Indonesia yang pasti sudah tidak asing lagi bagi anda.

Misalnya Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, Ovo. Bahkan, kini Gojek telah mengakusisi Bluebird dan JD.ID. Selain itu beberapa start up ini juga telah mendapatkan Seri A pendanaan. Nah, pasti anda penasaran kan dengan latar belakang para founder tanah air ini? Yuk, simak artikel berikut ini.

Baca Juga : Mengenal Apa itu Design Sprint dan Manfaat untuk Startup

 

1. ITB Lulusan Para Founder Startup

 

ITB ialah kepanjangan dari ( Institut Teknologi Bandung ), siaya yang tidak kenal dengan ITB? Salah satu universitas top Indonesia yang lulusannya sudah tidak diragukan lagi. Faktanya, 100 orang lebih founder yang telah dianalisa, dan 14 orang diantaranya merupakan lulusan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Diantaranya yaitu Bukalapak, seperti Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Muhamad Fajrin Rasyid sama-sama berasal dari Institut Teknologi Bandung. Selain itu ada juga COO dari Kudo yang telah diakuisisi Grab Agung Nugroho, CEO Snapcart Raynazran Royono, Co-Founder Fabelio Marshal Tegar Utoyo dan masih banyak lagi.

 

2. Universitas Bina Nusantara (BINUS) kampus Jebolan IT

 

Kampus Bina Nusantara biasanya terkenal dengan jurusan IT dan Jurusannya yang bagus. Siapa sangka kampus swasta yang bergengsi ini mempunyai lulusan yang merupakan CEO dari Tokopedia, yaitu William Tanuwijaya. CEO dari Qlapa yaitu Benny Fajarai, CEO dari Tripvisto yaitu Bernadus sumartok.

 

3. Universitas Harvard

 

Jika tadi kita masih membahas kampus di Indonesia,kini kita akan membahas lulusan dari universitas bergengsi didunia yaitu universitas harvard. Universitas Harvard mempunyai pendapatan terbesar di antara universitas-universitas di seluruh dunia (US$22,6 miliar pada tahun 2004), hampir dua kali lipat dariUniversitas Yale, pesaing terdekatnya).

Rangking universitas Amerika Serikat keluaran US News tahun 2005 menempatkan Universitas Harvard dan Universitas Princeton bersama-sama di urutan pertama. Universitas Harvard juga meraih urutan pertama pada tahun 2004, setelah lima tahun di posisi kedua dan ketiga.

Times Higher Education Supplement World University Rankings juga menempatkan Universitas Harvard di urutan pertama. Universitas Harvard merupakan kampus yang lulusannya tidak diragukan lagi di seluruh dunia. Seperti CEO Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, para co-founders Modalku, Raynold Wijaya dan Kelvin Teo dan masih ada yang lainnya.

 

4. Universitas Pardue

 

Universitas Purdue merupakan sebuah universitas yang terletak di West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat. Purdue didirikan pada tahun 1869 ketika Indiana General Assembly mengambil kesempatan dari Morrill Act yang menawarkan agar dapat mendirikan universitas untuk bidang agrikultur dan mekanik, menerima donasi tanah dan uang dari pebisnis Lafayette John Purdue. Universitas Purdue adalah universitas terbesar di Indiana untuk pendaftaran murid.

Dari universitas ini lulusannya ada beberapa yang merupakan pendiri start up ternama di Indonesia yaitu diantaranya ialah CEO dari Ruang Guru Adamas Syah Devara, Selanjutnya ada CEO Berrybenka Jason Lamuda dan juga CEO Sribu Ryan Gondokusumo.

 

5. Universitas Stanford

 

Diposisi ke lima ialah  ada universitas Stanford yang sukses mencetak 5 orang pendiri sukses seperti, CTO Traveloka Derianto Kusuma dan Co-Founder Cermati Oby Sumampouw.

 

6. Universitas Indonesia

 

Diurutan terakhir ada Universitas Indonesia yang merupakan universitas yang terkenal di tanah air juga tidak ketinggalan dalam mencetak lulusan yang berprestasi diantaranya yaitu CTO Tiket.com Natali Ardianto, Chief of Product Ruang Guru Iman Usman dan juga CEO Hijup Diajeng Lestari istri dari Achmad Zaky pendiri Bukalapak.

Nah, diantara semua universitas ini pastinya sudah tidak asing bagi anda. Selain itu para founder start up ini sudah pasti memperoleh ilmu bukan hanya dari perkuliahan saja, namun bisa dalam kehidupan sehari – hari. Bagaimana? Apakah anda tertarik dengan beberapa universitas diatas?

 

Founder Start Up yang Mengambil Jurusan Non – Teknologi

 

 

Menurut survey ayang dilakukan, beberapa founder start up yang sukses mendirikan perusahaan digital ini ada beberapa yang mengambil jurusan non teknologi. Ada 59 orang yang mengambil jurusan non teknologi bahkan sisanya 43 orang mengambil jurusan teknologi. Menurut suvey bahkan berikut ini merupakan daftar jurusan yang diambil oleh para founder startup ketika berkuliah yaitu :

  • Finance(8)
  • Teknik Industri (6)
  • Ekonomi (6)
  • Marketing (5)
  • Akuntansi (4)
  • dan masih ada banyak lagi

 

Untuk yang mengambil jurusan finance misalnya ialah Co-Founder dari GoJek Michaelangelo Moran yang saat ini menjabat sebagai brand director, selain itu ada Co-Founder Sociolla John Rasjid. Nah, selanjutnya untuk founder startup yang mengambil jurusan Teknik Industri ada CEO Snapcart Reynazran Royono dan CEO Moka Haryanto Tanjo.

Untuk jurusan Ekonomi ada beberapa founder start up yaitu CEO dari Bhinneka Hendrik Tio, CEO HaloDoc Jonathan Sudharta dan board director Qraved Adrian Li. Setelah anda mengetahui beberapa founder yang mengambil jurusan non-teknologi.

Selanjutnya ada beberapa founder startup yang mengambil jurusan ilmu komputer adalah CEO Bukalapak Achmad Zaky, CEO Printerous Kevin Osmond, CEO Agate Arief Widhiyasa, CEO Kudo Albert Lucius, Chief Communication Officer Tiket.com Mikhael Gaery Undarsa dan masih banyak lagi.

 

Founder Yang Melanjutkan Pendidikan Ke Luar Negeri

 

Menurut hasil analisa riset pada para founder start up ini ada 102 pendiri yang Sarjana (S1) , dan selanjutnya ada 58 orang belajar di luar Indonesia, sementara ada 44 orang yang menempuh pendidikan di Indonesia. Untuk level pascasarjana (S2) hanya 4 orang yang belajar di Indonesia, sisanya 32 orang memutuskan untuk belajar di luar Indonesia.

Selanjutnya pada level MBA, hanya 2 orang yang belajar di Indonesia, 16 pendiri lain belajar di luar Indonesia. Berikut ini para founder start up yang melanjutkan pendidikan s2 hingga keluar negeri yaitu :

 

  • CEO Fabelio Marshall Tegar Utoyo, ia mengambil S1 di ITB dan melanjutkan S2 di University of Sydney.
  • CEO Investree Adrian A. Gunadi, mengambil S1 di UI dan melanjutkan S2 di Rotterdam School of Management, Erasmus University.
  • Chief of Product Ruang Guru Iman Usman yang mengambil S1 di UI dan S2 di Teachers College of Columbia University.

Baca Juga : Kenali Dulu Berbagai Macam Bisnis Startup yang Potensi

 

Kesimpulan dan Penutup 

Bagaimana menurut anda? tentu saja pendidikan dan pengalaman merupakan sebuah kunci kesuksesan seseorang dalam membangun sebuah perusahaan. Misalnya saja Gojek yang diawal peluncuran aplikasi sudah mendapat banyak respon di tanah air. Bahkan, menimbulkan polemik diantara para tukang ojek yang tidak menggunakan aplikasi.

Namun Gojek dapat membuktikan bahwa ia dapat diterima di masyarakat indonesia, hingga akhirnya gojek dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Inovasi yang selalu dilakukan gojek membuat ia tumbuh menjadi salah satu start up unicorn yang mendapatkan pendanaan seri A dari para investor asing.

Hingga kini kehadiran start up sudah cukup banyak di tanah air, mulau dari Financial Technologi seperti DANA maupun OVO yang paling banyak menawarkan berbagai macam promo dan cashbacknya guna menarik perhatian pelanggan.