Mengenal Apa itu Attribution Modeling dan Manfaatnya

Marketing

Digital marketing menjadi strategi pemasaran banyak perusahaan. Namun, memahami kontribusi setiap saluran pemasaran terhadap kesuksesan kampanye sering kali menjadi tantangan. Di sinilah, Attribution Modeling berperan penting dimana dengan menggunakannya Anda dapat mengidentifikasi saluran pemasaran mana yang memberikan dampak terbesar. Jadi, apakah Anda sudah memahami konsep Attribution Modeling? Jika belum, mari kita jelajahi lebih dalam tentang Attribution modeling mulai dari pengertian hingga contohnya berikut ini!

Baca Juga: 10 Trik Psikologi Marketing untuk Tingkatkan Penjualan

Apa Itu Attribution Modeling?

Attribution Modeling adalah proses penting dalam digital marketing yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan seberapa besar kontribusi setiap saluran pemasaran terhadap pencapaian tujuan bisnis Anda. Dengan kata lain, Attribution Modeling membantu Anda memahami sejauh mana setiap saluran atau tindakan pemasaran berperan dalam menghasilkan konversi atau tindakan yang diinginkan oleh bisnis Anda.

Dalam praktiknya, Attribution Modeling melibatkan analisis dan pemberian kredit atau nilai tertentu pada setiap titik kontak pemasaran dalam perjalanan pelanggan. Misalnya, seorang marketer akan memantau seluruh perjalanan pelanggan mulai dari mencari produk hingga melakukan pembelian.

Dengan demikian, Anda bisa memahami bagian mana dari customer journey dan marketing touchpoint yang paling banyak menghasilkan lead atau konversi. Melalui proses ini, Anda dapat mengetahui mana saluran pemasaran yang paling efektif dan memberikan keuntungan paling besar ketika sebuah kampanye dilakukan.

Informasi ini sangat berharga untuk membuat keputusan strategis yang lebih tepat dan mengalokasikan sumber daya pemasaran dengan lebih efisien. Anda dapat mengoptimalkan pengeluaran pemasaran ke saluran yang memiliki potensi tertinggi untuk menghasilkan konversi.

Attribution Modeling juga memungkinkan Anda untuk mengevaluasi berbagai titik sentuh pemasaran yang ditemui atau dirasakan oleh konsumen selama proses pembelian produk atau layanan. Tim pemasaran perlu mengumpulkan dan menormalkan data konsumen dari seluruh saluran pemasaran untuk mendapatkan wawasan terbaik tentang bagaimana, kapan, dan dimana konsumen berinteraksi dengan pesan iklan Anda.

Secara keseluruhan, Attribution Modeling adalah alat analisis yang kuat yang memungkinkan Anda untuk melihat gambaran lengkap tentang bagaimana berbagai upaya pemasaran Anda berkontribusi terhadap kesuksesan bisnis. Dengan menggunakan serangkaian aturan inti yang ditetapkan, model ini membantu Anda menentukan berapa banyak kredit yang akan diatribusikan ke berbagai titik kontak di seluruh perjalanan pelanggan.

Hal ini memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan pembelanjaan pemasaran ke saluran yang lebih berpeluang menghasilkan konversi, sehingga Anda dapat mencapai tujuan pemasaran dengan lebih efisien dan efektif.

Jenis-Jenis Attribution Modeling 

atrribution modeling

Ada beberapa jenis yang umum digunakan, dan masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengalokasikan kredit ke berbagai titik sentuh dalam perjalanan pelanggan, simak jenis-jenis dari attribution marketing seperti yang sudah kami jabarkan dibawah ini.

Multi-touch Attribution Modeling

Jenis pertama adalah multi-touch attribution modeling mempertimbangkan semua interaksi yang dilakukan oleh pelanggan sepanjang perjalanan mereka menuju konversi. Model ini memberikan bobot yang sama kepada setiap saluran pemasaran yang terlibat dalam proses konversi.

Dengan pendekatan ini, Anda bisa mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang bagaimana setiap saluran berinteraksi dan berkontribusi dalam menghasilkan konversi. Hal ini sangat membantu dalam mengidentifikasi saluran mana yang paling efektif secara keseluruhan.

Baca Juga: Apa Itu Digital Marketing dan Cara Menerapkannya

Time-decay Attribution Modeling

Jenis yang kedua adalah time-decay attribution modeling memberikan bobot lebih besar pada titik sentuhan yang lebih dekat dengan waktu konversi. Artinya, semakin dekat interaksi pelanggan dengan waktu konversi, semakin besar bobot yang diberikan kepada titik sentuhan tersebut. Model ini berguna untuk bisnis yang memiliki siklus penjualan yang lebih panjang, karena memperhitungkan pentingnya titik sentuhan akhir dalam perjalanan pelanggan.

Cross-channel Attribution Modeling

Selanjutnya ada jenis cross-channel attribution modeling melihat bagaimana pelanggan berinteraksi dengan berbagai saluran pemasaran sebelum melakukan konversi. Model ini membantu Anda memahami bagaimana berbagai saluran saling mempengaruhi dan berkontribusi terhadap konversi. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat mengalokasikan sumber daya pemasaran dengan lebih efektif dan memaksimalkan keberhasilan kampanye Anda.

First-touch Attribution Modeling

Pada jenis first-touch attribution modeling, seluruh kredit konversi diberikan kepada titik sentuhan pertama yang memperkenalkan pelanggan potensial ke bisnis Anda. Model ini menganggap bahwa titik sentuhan pertama memiliki peran paling penting dalam mendorong konsumen menuju konversi. Ini sangat berguna untuk memahami saluran yang efektif dalam menarik perhatian awal dari pelanggan potensial.

Last-touch Attribution Modeling

Sebaliknya, jenis last-touch attribution modeling memberikan seluruh kredit konversi kepada titik sentuhan terakhir sebelum konversi terjadi. Model ini menganggap bahwa titik sentuhan terakhir memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan konsumen untuk melakukan konversi. Ini membantu perusahaan memahami saluran yang paling berpengaruh di tahap akhir perjalanan pelanggan.

Linear Attribution Modeling

Dalam jenis linear attribution modeling, setiap titik sentuhan dalam perjalanan pelanggan diberi bobot yang sama. Setiap saluran pemasaran yang terlibat dalam proses konversi dihargai sama, tanpa mempertimbangkan urutan atau waktu interaksi. Pendekatan ini cocok jika Anda ingin memberikan perlakuan yang adil kepada semua saluran pemasaran yang digunakan.

U-shaped Attribution Modeling

U-shaped attribution modeling memberikan bobot terbesar kepada titik sentuhan pertama dan terakhir dalam perjalanan pelanggan. Saluran yang berkontribusi di antara keduanya juga menerima pengakuan, tetapi dengan bobot yang lebih kecil. Model ini membantu mengidentifikasi saluran yang paling berpengaruh di awal dan akhir perjalanan pelanggan, sementara tetap memberikan kredit kepada saluran-saluran di tengah.

W-shaped Attribution Modeling

Terakhir pada jenis w-shaped attribution modeling mirip dengan U-shaped, tetapi memberikan bobot lebih besar pada tiga titik sentuhan utama: awal, tengah, dan akhir perjalanan pelanggan. Model ini memberikan pengakuan yang lebih lengkap terhadap saluran pemasaran yang berkontribusi di setiap tahap perjalanan pelanggan, membantu Anda memahami peran setiap titik sentuhan dalam menghasilkan konversi.

Manfaat Attribution Modeling

atrribution modeling

Dengan menggunakan ini Anda dapat mendapatkan wawasan mendalam tentang efektivitas berbagai saluran pemasaran dan membuat keputusan yang lebih tepat. Berikut adalah beberapa manfaat Attribution Modeling yang perlu Anda ketahui

Mengidentifikasi Channel Marketing yang Efektif

Dengan menggunakan Attribution Modeling, Anda dapat mengidentifikasi saluran pemasaran mana yang paling efektif dalam menghasilkan konversi. Model ini memungkinkan Anda untuk melihat kontribusi setiap saluran pemasaran dalam perjalanan pelanggan, sehingga Anda dapat mengetahui saluran mana yang memberikan dampak paling positif.

Pengetahuan ini sangat penting untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien dan mengoptimalkan kampanye pemasaran Anda. Anda dapat fokus pada saluran yang memberikan hasil terbaik dan mengurangi investasi pada saluran yang kurang efektif.

Baca Juga: Peran Penting Influencer Dalam Pemasaran

Mengukur ROI dengan Lebih Akurat

Proses ini juga membantu Anda mengukur return on investment (ROI) dengan lebih akurat. Dengan memahami kontribusi relatif dari setiap saluran pemasaran dalam menghasilkan konversi, Anda dapat menentukan berapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari setiap saluran tersebut.

Proses ini memungkinkan bisnis untuk mengoptimalkan alokasi anggaran mereka, berfokus pada saluran yang memberikan ROI tertinggi, dan mengurangi pengeluaran yang tidak memberikan nilai tambah.

Memahami Peran Setiap Channel dalam Perjalanan Pelanggan

Attribution Modeling juga sangat bermanfaat dalam memahami peran yang dimainkan oleh setiap saluran pemasaran selama perjalanan pelanggan. Dengan memetakan interaksi pelanggan dengan berbagai saluran sebelum melakukan konversi, Anda dapat melihat bagaimana setiap titik sentuhan mempengaruhi keputusan pelanggan. Informasi ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan pesan pemasaran Anda sesuai dengan tahap perjalanan pelanggan, meningkatkan relevansi dan efektivitas komunikasi Anda.

Mengoptimalkan Strategi Pemasaran

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi setiap saluran pemasaran, Anda dapat mengoptimalkan strategi pemasaran bisnis Anda secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengalokasikan anggaran pemasaran secara lebih efektif, meningkatkan penargetan audiens, dan menguji berbagai strategi pemasaran untuk melihat mana yang paling berhasil. Ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih informasional dan berbasis data, yang pada akhirnya meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran Anda.

Meningkatkan Pengambilan Keputusan dengan Data 

Attribution Modeling memberikan data yang lebih akurat tentang kinerja kampanye pemasaran Anda. Dengan informasi ini, Anda dapat menilai kinerja setiap kampanye dengan lebih cermat dan membuat keputusan yang lebih baik. Data yang akurat memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan bisnis Anda.

Contoh Attribution Modeling

Attribution Modeling adalah metode penting dalam digital marketing yang memungkinkan Anda untuk memahami dan mengukur kontribusi setiap saluran pemasaran terhadap konversi pelanggan. Berikut beberapa contoh penerapan  yang dapat memberikan gambaran jelas tentang bagaimana model ini bekerja dalam praktik:

First-Touch Attribution Modeling

Dalam First-Touch Attribution Modeling, seluruh kredit konversi diberikan kepada titik sentuhan pertama yang memperkenalkan pelanggan potensial ke bisnis Anda. Misalnya, jika pelanggan pertama kali menemukan produk Anda melalui iklan di Google Ads, maka seluruh kredit atas konversi akan diberikan kepada Google Ads. Model ini berguna untuk mengidentifikasi saluran yang paling efektif dalam menarik perhatian awal pelanggan.

Contoh:

Perusahaan X menjual sepatu dan berinvestasi di beberapa kanal pemasaran digital, yaitu Google Ads, Facebook Ads, dan Instagram Ads. Pelanggan pertama kali melihat iklan di Google dan mengunjungi website tetapi tidak melakukan pembelian. Menurut First-Touch Attribution Modeling, Google Ads akan mendapatkan kredit penuh untuk konversi tersebut, meskipun pelanggan melakukan pembelian setelah melihat iklan di Facebook dan Instagram.

Last-Touch Attribution Modeling

Last-Touch Attribution Modeling memberikan seluruh kredit konversi kepada titik sentuhan terakhir sebelum pelanggan melakukan pembelian. Model ini membantu Anda memahami saluran mana yang paling mempengaruhi keputusan akhir pelanggan untuk membeli.

Contoh:

Pelanggan melihat iklan di Google, kemudian melihat postingan di Instagram, dan akhirnya melakukan pembelian setelah melihat iklan di Facebook. Dalam model Last-Touch Attribution, Facebook Ads akan mendapatkan seluruh kredit untuk konversi tersebut karena itu adalah titik sentuhan terakhir sebelum pembelian terjadi.

Linear Attribution Modeling

Linear Attribution Modeling membagi kredit konversi secara merata di antara semua titik sentuhan dalam perjalanan pelanggan. Model ini memberikan pandangan yang seimbang tentang kontribusi setiap saluran pemasaran.

Contoh:

Seorang pelanggan melihat iklan di Google, kemudian melihat postingan di Instagram, dan akhirnya membeli produk setelah melihat iklan di Facebook. Dalam Linear Attribution Modeling, kredit konversi akan dibagi secara merata di antara Google Ads, Instagram Ads, dan Facebook Ads, masing-masing mendapatkan 33,3% kredit.

Time-Decay Attribution Modeling

Time-Decay Attribution Modeling memberikan bobot lebih besar pada titik sentuhan yang lebih dekat dengan waktu konversi. Semakin dekat titik sentuhan dengan konversi, semakin besar bobot yang diberikan.

Contoh:

Pelanggan pertama kali melihat iklan di Google, kemudian melihat postingan di Instagram, dan akhirnya melakukan pembelian setelah melihat iklan di Facebook. Dalam Time-Decay Attribution Modeling, Facebook Ads akan mendapatkan bobot paling besar, diikuti oleh Instagram Ads, dan terakhir Google Ads.

U-Shaped Attribution Modeling

U-Shaped Attribution Modeling memberikan bobot terbesar kepada titik sentuhan pertama dan terakhir, sementara titik sentuhan di antaranya mendapatkan bobot lebih kecil. Model ini menekankan pentingnya interaksi awal dan akhir dalam perjalanan pelanggan.

Contoh:

Seorang pelanggan melihat iklan di Google, kemudian melihat postingan di Instagram, dan akhirnya membeli produk setelah melihat iklan di Facebook. Dalam U-Shaped Attribution Modeling, Google Ads dan Facebook Ads masing-masing mendapatkan 40% kredit, sementara Instagram Ads mendapatkan 20% kredit.

Baca Juga: Pengertian Distributor, Fungsi dan Jenisnya Dalam Pemasaran

Cara Memilih Attribution Modeling yang Tepat

Proses ini dapat membantu mengoptimalkan strategi pemasaran dan meningkatkan ROI. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk memilih attribution modeling yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda:

Pahami Tujuan Bisnis

Langkah pertama memilih attribution modeling adalah memahami tujuan bisnis Anda. Apakah tujuan Anda untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan brand awareness, atau mengoptimalkan kepuasan pelanggan? Tujuan yang berbeda memerlukan model atribusi yang berbeda pula. Misalnya, jika tujuan Anda adalah meningkatkan brand awareness, model seperti First-Touch Attribution mungkin lebih relevan karena fokus pada titik sentuhan pertama.

Pertimbangkan Perjalanan Pelanggan

Setiap bisnis memiliki perjalanan pelanggan yang unik. Anda perlu menganalisis bagaimana pelanggan berinteraksi dengan berbagai saluran pemasaran sebelum melakukan konversi. Jika perjalanan pelanggan Anda melibatkan banyak titik kontak, maka model multi-touch seperti Linear Attribution atau Time-Decay Attribution mungkin lebih sesuai. Model ini memungkinkan Anda untuk melihat kontribusi dari setiap titik sentuhan sepanjang perjalanan pelanggan.

Evaluasi Data dan Sumber Daya yang Tersedia

Evaluasi data yang Anda miliki dan sumber daya yang tersedia di perusahaan Anda. Beberapa model atribusi membutuhkan data yang lebih rinci dan kompleks, sementara yang lain mungkin lebih sederhana.

Pastikan Anda memiliki akses ke data yang diperlukan dan tim yang mampu mengelola dan menganalisis data tersebut. Misalnya, model algoritmik yang berbasis data mungkin memerlukan keahlian khusus dalam analisis data.

Uji dan Bandingkan Model-Model yang Berbeda

Sebelum memutuskan model atribusi yang paling cocok, sebaiknya Anda menguji beberapa model menggunakan data historis. Bandingkan hasil dari masing-masing model untuk melihat mana yang memberikan wawasan paling relevan bagi bisnis Anda. Uji coba ini dapat membantu Anda menentukan model mana yang paling efektif dalam mengidentifikasi saluran pemasaran yang berkontribusi terhadap konversi.

Konsultasikan dengan Tim Analitik

Libatkan tim analitik dalam proses pemilihan attribution modeling. Diskusikan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda dengan mereka. Tim analitik dapat memberikan perspektif berharga dan membantu Anda memilih model yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Mereka juga dapat membantu dalam mengimplementasikan dan mengoptimalkan model atribusi yang dipilih.

Pertimbangkan Kombinasi Attribution Modeling

Terkadang, kombinasi dari beberapa model dapat memberikan wawasan yang lebih lengkap dan akurat. Anda dapat menggabungkan beberapa model, seperti Linear Attribution dengan Time-Decay Attribution, untuk memperoleh pemahaman holistik tentang kontribusi setiap saluran pemasaran. Kombinasi model ini dapat memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang perjalanan pelanggan.

Baca Juga: Tips Membuat Strategi Pemasaran PPC Advertising

Kesimpulan

Attribution Modeling dapat membantu Anda mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam upaya pemasaran digital Anda. Proses ini menyediakan berbagai pendekatan untuk memahami kontribusi setiap saluran pemasaran dalam perjalanan pelanggan menuju konversi.

Dengan memilih model yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, Anda dapat mengoptimalkan strategi pemasaran, mengalokasikan anggaran dengan lebih efektif, dan  Memilihnya juga harus tepat sehingga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang tujuan bisnis, perjalanan pelanggan, data yang tersedia, dan sumber daya yang dimiliki.

Attribution modeling yang tepat tidak hanya membantu dalam mengoptimalkan strategi pemasaran tetapi juga meningkatkan ROI dan efisiensi alokasi anggaran pemasaran Anda. Bagi Anda yang ingin membuat website instan untuk mengelola bisnis yang Anda miliki, Anda bisa menggunakan layanan dari IDCloudHost dengan berbagai keunggulan, salah satunya terdapat pilihan ratusan template sesuai kebutuhan bisnis. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan kehadiran online bisnis Anda.