Tentu ada saat dimana seseorang membutuhkan akses ke komputer/laptop dari jarak jauh untuk berbagai keperluan. Misalnya, ketika Anda di kantor dan memerlukan file/data penting yang berada di rumah, tentu sangat tidak mudah jika harus kembali ke rumah dan mengambil file/data tersebut. Akan lebih nyaman jika Anda memiliki akses ke perangkat pribadi yang berada di tempat berbeda, dan bisa mengambil file/informasi maupun data tanpa harus melakukan kontak fisik dengan perangkat. Hal ini dapat dilakukan dengan SSH.
Tapi apakah yang dimaksud dengan SSH? SSH adalah akronim dari Secure Shell, protokol jaringan yang memungkinkan komputer untuk terhubung dengan komputer lainnya melalui jaringan internet. Agar dapat terhubung dengan aman ke jaringan internet, SSH memiliki kesepakatan Bersama tentang cara berkomunikasi. SSH adalah bagian dari lapisan aplikasi, yaitu lapisan ke 7 dalam model ISO. SSH digunakan karena memudahkan seseorang untuk memiliki akses ke suatu komputer yang jauh jaraknya tanpa repot. Anda tidak harus pergi ke tempat dimana perangkat lain berada jika memerlukan data atau informasi tertentu, cukup menghubungkannya dengan internet.
SSH muncul pada pertengahan 90-an untuk menggantikan Telnet. Sedangkan Telnet itu sendiri adalah lapisan ke 7 atau lapisan aplikasi seperti SSH, namun Telnet mentransfer data tanpa enkripsi. Tidak adanya enkripsi sangat mempengaruhi keamanan dari data yang dikirim sebab seseorang dapat melakukan serangan siber pada data yang tidak dienkripsi. Bagaimana cara kerja SSH? Lalu apa saja kegunaan yang ditawarkan SSH? Simak artikel berikut ini untuk mempelajari SSH lebih lanjut.
Memahami Perbedaan SSH dengan Telnet
Sebelumnya telah dibahas bahwa Telnet juga bagian dari layer aplikasi/layer 7, namun yang membedakan Telnet dengan SSH adalah tingkat keamanannya. Sebelumnya, proses transfer data melalui Telnet tidak dienkripsi sehingga siapapun yang memiliki packet sniffer dapat melihat data yang dikirim. SSH berbeda dengan Telnet, SSH memakai teknologi kriptografi seperti simetris, asimetris dan juga hashing.
Ketiga teknologi tersebut membuat Anda tidak perlu khawatir untuk melakukan koneksi remote lewat jaringan rentan seperti internet. Data yang dikirimkan sudah dienkripsi dan dengan deskripsinya data Anda, banyak serangan siber yang dapat dihindari.
Baca Juga :  Pengertian dan Manfaat SSH Bagi Developer
Cara Kerja SSH
SSH memiliki beberapa tahap dalam menjalin komunikasi dengan perangkat lain. Secara default, SSH beroperasi pada port 22 dari TCP. Walau demikian, port ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Host/server akan mendengarkan port 22 (atau port lain yang digunakan) untuk koneksi yang akan datang. Kemudian, diperlukan autentikasi klien dan membuka lingkungan shell yang sesuai jika verifikasinya berhasil. SSH mengatur koneksi yang aman dengan mengautentikasi klien.
Klien perlu memulai koneksi SSH dan menginisiasikan TCP handshake dengan server, memastikan koneksi aman dan simetris. Kemudian memastikan apakah identitas yang ditampilkan oleh server cocok dengan catatan sebelumnya, dan menyiapkan kredensial yang berguna untuk proses otentikasi koneksi. Ketika membangun koneksi, ada dua tahap yang perlu dilalui. Tahap pertama adalah kedua sistem perlu setuju dengan standar enkripsi, dan kedua pengguna harus mengautentikasi dirinya sendiri.
Berikut penjelasan kedua tahap tersebut dengan lebih detail.
-
Tahap Pertama: Sesi Negosiasi Enkripsi
Server akan mengirimkan klien seperangkat protokol enkripsi setelah mendapat permintaan koneksi, server akan menggunakan public key untuk metode otentikasi. Klien akan membandingkan protokol yang server berikan dengan protokolnya sendiri. Jika menurut catatan cocok, maka digunakan untuk membuat koneksi. Pada percobaan koneksi pertama, klien akan membanding public key dari server dan private key yang tersimpan pada sistem klien.
Jika keduanya sesuai maka server dan klien menyetujui penggunaan enkripsi simetris saat berkomunikasi di sesi SSH. Server dan klien berkomunikasi dengan proses enkripsi asimetri yang menggunakan algoritma key exchange Diffie-Hellman (DH). Algoritma ini memungkinkan mesin untuk membuat kunci kriptografi yang aman melalui jaringan public. -
Tahap Kedua: Otentikasi Pengguna
Dua metode autentikasi yang paling umum adalah SSH keys dan password. Klien akan mengirim password yang sudah dienkripsi ke server, namun password tetap merupakan salah satu metode yang beresiko sebab kuatnya password tergantung dari kemampuan mengingat pengguna. Pasangan private-public SSH keys yang dienkripsi secara simetris menjadi salah satu pilihan yang lebih aman dibanding penggunaan password. Setelah pesan di deskripsi oleh server, server akan memberikan akses klien akses ke sistem.
Baca Juga :   Menjadikan VPS Sebagai SSH Tunnelling
Kegunaan dan Fungsi dari SSH
SSH menawarkan berbagai kegunaan yang dapat membantu Anda dalam keseharian. Berikut adalah beberapa kegunaan dari SSH adalah sebagai berikut :
- SSH dapat melindungi pengguna dari berbagai serangan siber karena data yang dikirimkan telah dienkripsi. Beberapa serangan yang dapat diatas dengan penggunaan SSH adalah IP source routing, DNS spoofing, manipulasi data, hingga IP Address spoofing.
- Otentikasi yang diperlukan dapat menyaring pengguna atau peretas yang tidak diinginkan. Sistem otentikasi yang ketat dapat meminimalisir kehilangan data berharga bagi pengguna.
- Pengguna dapat memantau dedicated server dari jauh, kemudian memantau log server hingga menghapus aplikasi jika dirasa tidak perlu. Bagi pengguna Linux, sejak SSH diperkenalkan SSH menjadi salah satu yang paling aman dan terbaik dalam menangani dedicated server karena lebih efektif dan berguna untuk melakukan berbagai macam pekerjaan.
- Jika dibandingkan dengan Telnet, SSH lebih mudah digunakan, beroperasi lebih cepat, serta tingkat keamanan yang lebih tinggi.
- Perusahaan juga menggunakan koneksi SSH untuk mentransfer file dan otentikasi otomatis proses mesin ke mesin (M2M). Tugas otomatis yang dapat dilakukan mencakup pencadangan, pengarsipan data, pelaporan, pembersihan data dan sebagainya.
Cara untuk menggunakan SSH adakah memakai program SSH Client yang ada di komputer, hubungkan ke server dan kirim atau ambil data dari storage server menggunakan GUI/command line.
Baca Juga Panduan :  Tutorial Cara Instalasi SSH Keys
Kesimpulan dan Penutup
Ketika memerlukan akses ke perangkat yang berada di tempat lain, kita dapat menggunakan SSH tanpa harus pergi menuju lokasi perangkat kita. SSH adalah akronim dari Secure Shell, protokol jaringan yang memungkinkan dua atau lebih komputer saling terhubung dan berbagi data/informasi lewat internet. Karena internet jaringan yang tidak terlalu aman, dan data yang kita kirim melalui internet tidak dienkripsi, SSH hadir untuk memastikan transmisi data dienkripsi sehingga tidak terjadi serangan siber.
SSH bekerja dengan cara mengotentikasi penggunanya. Sebelum SSH, Telnet digunakan. Namun jika dibandingkan dengan Telnet SSH memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi karena menggunakan 3 teknologi kriptografi yaitu asimetris, simetris dan hacking. SSH memiliki 2 tahap yang harus dilewati agar server memberikan akses yaitu sesi negosiasi enkripsi serta otentikasi pengguna.
Selain itu SSH juga memberikan berbagai manfaat lain yaitu melindungi dari berbagai serangan siber, menangani dedicated server hingga melakukan pekerjaan mesin ke mesin ang diotomasi. Menggunakan SSH dapat mengatasi masalah yang muncul ketika membutuhkan akses dengan laptop/komputer yang berada di tempat yang jauh, tanpa perlu kontak fisik dengan laptop/komputer tersebut.