Pernahkah Anda khawatir saat memasukkan data pribadi di sebuah website? Apakah Anda pernah ragu apakah website yang dikunjungi benar-benar aman? Kenyataannya, terdapat ancaman yang bisa saja tersembunyi di balik website yang terlihat terpercaya. Di dalam ruang lingkup digital, terdapat beragam ancaman yang dapat mencuri informasi Anda, membajak akun Anda, dan bahkan mengacaukan situs web. Salah satu ancaman yang harus diwaspadai adalah XSS.
Ancaman ini dapat menyembunyikan diri pada situs web yang tampaknya sah, menunggu pengguna yang tidak menaruh curiga. Anda harus memahami bagaimana cara kerja ancaman ini supaya dapat melindungi data Anda secara online. Artikel ini akan memberikan informasi seputar XSS, alasan terjadinya serangan ini, dan bagaimana cara untuk mencegahnya supaya data pribadi Anda terlindungi selama menjelajahi internet.
Daftar Isi
Apa Itu XSS?Â
XSS atau Cross Site Scripting adalah sebuah serangan keamanan web yang terjadi ketika seorang penyerang menyisipkan kode berbahaya yang berbentuk skrip ke dalam sebuah website. Kode berbahaya tersebut memiliki potensi untuk merugikan para pengunjung yang melihat halaman web.
Praktisnya, jenis cyber crime yang satu ini memanfaatkan website sebagai jembatan atau media untuk mengirimkan dan memasukkan kode atau skrip berbahaya ke dalam perangkat para pengguna untuk kemudian mencuri data-data pribadi mereka.
Serangan ini tidak ditujukan langsung pada sebuah website, melainkan ditujukan untuk para pengunjung website tersebut. Pelaku biasanya mencari cara untuk menyisipkan skrip berbahaya yang diatur supaya dapat berinteraksi dengan browser pengunjung.
Jenis serangan ini biasanya terjadi sebagai akibat dari kelemahan umum dalam sebuah website sehingga memungkinkan pelaku untuk mengambil identitas pengguna, melakukan tindakan apa pun yang biasanya dilakukan pengguna, dan mengakses semua data mereka. Skrip berbahaya yang mengeksploitasi kerentanan dalam aplikasi memastikan browser pengguna tidak dapat mengidentifikasi bahwa skrip tersebut berasal dari sumber yang tidak terpercaya.
Akibatnya, penyerang dapat mengakses cookie dan data sensitif lainnya yang dikumpulkan oleh browser, atau bahkan menulis ulang konten Hypertext Markup Language (HTML) pada halaman. Target populer untuk serangan XSS melingkupi situs apa pun yang memungkinkan komentar pengguna, seperti forum online dan message boards. Apabila pengguna yang dijadikan target serangan memiliki akses istimewa di dalam sebuah website, maka penyerang mungkin dapat memperoleh kontrol penuh atas semua fungsionalitas dan data tersebut.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Cyber Security Definisi dan Contoh Layanannya – IDCloudHost
Alasan Terjadinya Serangan XSSÂ
Berikut ini beberapa alasan mengapa serangan XSS dapat terjadi:
Tidak Ada Validasi pada Data Input Pengunjung
Serangan ini dapat terjadi karena kurangnya sanitasi atau validasi pada data input para pengunjung. Apabila setiap pengunjung diberikan kebebasan untuk memasukkan data ke dalam formulir, maka terdapat kemungkinan besar skrip berbahaya turut dimasukkan. Skrip berbahaya tersebut kemudian dapat dieksekusi dan menyebabkan terjadinya serangan ini apabila tidak disanitasi atau divalidasi dengan benar.
Jenis Konten yang Tidak DibatasiÂ
Ketiadaan pembatasan pada jenis konten yang dapat dimasukkan oleh para pengunjung website juga dapat menjadi alasan mengapa serangan ini terjadi. Sebuah situs web yang memungkinkan para pengunjung untuk memasukkan HTML atau JavaScript dalam input mereka dapat dimanfaatkan oleh para pelaku untuk memasukkan skrip berbahaya yang mengakibatkan terjadinya serangan ini.
Keamanan Sisi Klien yang LemahÂ
Pelaku biasanya memanfaatkan kerentanan yang ada di dalam browser pengguna sehingga serangan ini umumnya terjadi pada sisi klien. Apabila browser pengguna tidak memiliki mekanisme keamanan yang cukup kuat untuk mencegah pemrosesan skrip berbahaya yang disisipkan oleh pelaku, maka serangan ini dapat terjadi.
Kurangnya Kesadaran dari DeveloperÂ
Serangan ini juga dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan atau kesadaran tentang keamanan data pengguna dari developer. Apabila developer yang mengembangkan sebuah website tidak memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai serangan ini dan tidak mengetahui cara pencegahannya, maka besar kemungkinan website tersebut akan rentan terhadap serangan ini.
Baca Juga: Waspada Cyber Crime di Internet – IDCloudHost
Jenis-jenis Serangan XSS
Berikut ini beberapa jenis serangan XSS yang harus Anda waspadai:
Reflected XSSÂ
Reflected XSS yang dikenal juga sebagai XSS non-persistent adalah bentuk serangan yang paling umum dan paling sederhana. Kode berbahaya dari pelaku harus disertakan dalam permintaan yang dikirim ke server web dan kemudian dimasukkan dalam respons HTTP.
Metode ini digunakan oleh pelaku untuk memancing korban agar melakukan permintaan ke server dengan mengirimkan tautan berbahaya dan email phishing. Dalam jenis serangan yang satu ini, pelaku memiliki tanggung jawab untuk mengirimkan payload kepada korban yang biasanya disebarkan melalui media sosial atau email.
Stored XSSÂ
Stored XSS atau XSS persistent, umumnya merupakan metode serangan yang merusak. Pelaku menggunakan pendekatan ini untuk menyisipkan kode berbahaya ke dalam situs web yang menjadi target secara langsung.
Apabila situs web tersebut tidak memiliki validasi input, maka kode berbahaya akan tersimpan secara permanen. Dalam praktiknya, hal ini memungkinkan pelaku untuk memasukkan skrip berbahaya ke dalam kolom input pengguna, seperti kolom komentar di blog atau postingan forum.
Kode berbahaya disajikan ke browser pengguna saat mereka membuka halaman yang telah terinfeksi. Pengguna akan secara tidak sengaja mengeksekusi skrip berbahaya ketika mereka melihat halaman di browser mereka.
DOM-based XSSÂ
DOM-based XSS adalah bentuk serangan yang lebih canggih yang hanya mungkin terjadi apabila website menulis data yang diberikan oleh pengguna ke DOM (Document Object Model). Data ini kemudian dibaca oleh website dan dikirim ke browser pengguna.
Pelaku dapat menyisipkan kode berbahaya melalui payload apabila data tidak ditangani dengan benar. Serangan ini biasanya berada di sisi klien dan payload yang diterima tidak dikirim ke server, yang membuatnya lebih sulit dideteksi melalui firewall dan log server.
Cara Kerja XSSÂ
XSS bekerja dengan mengeksploitasi kerentanan pada sebuah situs web yang mengakibatkan situs web tersebut mengembalikan kode berbahaya ketika pengguna mengunjunginya. Eksekusi kode berbahaya yang terjadi di dalam browser pengguna memungkinkan penyerang untuk memanipulasi interaksi pengguna dengan situs web tersebut.
Halaman web atau aplikasi web jenis apa pun yang memungkinkan input data para pengguna tanpa melewati penyaringan melalui sistem sanitasi atau validasi akan rentan terhadap serangan ini.
Serangan ini pun dapat terjadi dalam berbagai bahasa skrip dan kerangka kerja perangkat lunak, termasuk Visual Basic Script (VBScript) Microsoft dan ActiveX, Adobe Flash, dan Cascading Style Sheet (CSS). Namun, serangan ini paling sering terjadi pada JavaScript, yang merupakan bahasa pemrograman yang paling umum digunakan dalam pengalaman menjelajah.
Serangan ini biasanya terdiri dalam dua tahap. Tahap pertama adalah metode yang pelaku gunakan untuk menyisipkan kode berbahaya, yang juga dikenal sebagai payload, ke dalam halaman web yang dikunjungi korban.
Hal ini hanya dapat terjadi apabila situs web yang menjadi target mengizinkan input pengguna pada halaman-halamannya secara langsung. Dengan demikian, pelaku menyisipkan kode berbahaya ke dalam halaman, yang kemudian diperlakukan sebagai kode sumber ketika pengguna mengunjungi situs klien.
Tahap kedua adalah korban mengunjungi situs web yang dituju yang telah disisipi dengan kode berbahaya. Untuk mencapai hal ini, pelaku sering kali menggunakan suatu teknik tertentu atau bahkan melancarkan serangan phishing untuk mengirim korban ke situs web berbahaya.
Cara Mencegah Terjadinya Serangan XSS
Setelah mengetahui definisi, alasan, jenis, dan cara kerjanya, berikut ini disajikan informasi mengenai cara mencegah terjadinya serangan XSS:
Kesadaran akan RisikoÂ
Pertama cara yang harus dilakukan untuk mencegah serangan XSS adalah semua pengguna harus memiliki kesadaran terhadap risiko yang mereka hadapi saat sedang menjelajahi internet dan memahami taktik yang digunakan oleh para pelaku untuk mengeksploitasi kerentanan.
Sanitasi InputÂ
Menerapkan sanitasi atau validasi input merupakan salah satu langkah penting untuk mencegah serangan ini. Setiap input yang diterima dari para pengunjung harus dibersihkan dari karakter-karakter yang mencurigakan dan berpotensi membahayakan sebelum diproses dan ditampilkan.
Gunakan Escaping dan EncodingÂ
Escaping dan encoding adalah langkah-langkah keamanan defensif yang memungkinkan sebuah website untuk mencegah serangan injeksi. Sistem ini tersedia untuk semua teknik pemrograman dan skrip, seperti escape CSS, escape HTML, escape JavaScript, dan escape URL.
Gunakan HTTPOnly Cookies
Penerapan HTTPOnly untuk pengaturan cookie akan membantu mengurangi kerentanan terhadap serangan ini. Metode ini membuat JavaScript dari sisi klien tidak dapat diakses sehingga pelaku tidak dapat menyisipkan kode berbahaya pada sebuah website.
Penerapan CSP (Content Security Policy)
Penerapan CSP memungkinkan developer untuk menentukan sumber mana saja yang terpercaya dan dapat diandalkan oleh browser untuk memuat dan menjalankan skrip sehingga dapat mencegah eksekusi skrip berbahaya yang berasal dari sumber yang tidak terpercaya.
Baca Juga: Tips Cybersecurity Untuk Tingkatkan Keamanan Data
PenutupÂ
Itulah tadi penjelasan mengenai XSS (Cross Site Scripting), mulai dari definisi, alasan mengapa serangan ini dapat terjadi, jenis-jenis serangannya, cara kerjanya, hingga cara atau upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya serangan ini.
Selain menerapkan cara-cara pencegahan yang sudah dijelaskan di aats, Anda juga dapat menggunakan layanan cyber security services dari IDCloudHost yang menyediakan solusi keamanan terbaik dan terpercaya yang berguna untuk melindungi website Anda dari berbagai ancaman kejahatan siber.