Ransomware adalah software jahat yang diinstall oleh penyerang di komputer atau server anda untuk mendapatkan informasi. Mereka mengeksloit untuk mendapatkan akses ke system anda yang menyebabkan ransomware akan aktif secara otomatis. Ransomware mengenkripsi semua file anda kunci yang tidak bisa dipatahkan. Mereka kemudian meminta bayaran untuk membebaskan file anda. Biasanya dengan mengirim bayaran via bitcoin. Bitcoin memberikan fitur dompet virtual yang dapat digunakan untuk menerima pembayaran.
Ransomware telah ada sejak lama. Awalnya mereka datang pada tahun 1989 dengan nama “PC Cyborg trojan horse virus†virus tersebut memeras korban untuk mengirim tebusan sebesar 13 juta untuk mendapatkan file kembali. Enkripsi pada virus tersebut ternyata sangat mudah untuk dipecahkan
Ransomware sekarang telah berkembang pesat. Pada 2017, 100 varian ransomware baru telah keluar dengan ganas, dan ada peningkatan 36 persen dari tahun ke tahun dalam serangan ransomware di seluruh dunia. Permintaan tebusan ransomware rata-rata meningkat 26% menjadi rata rata 14 juta rupiah per korban. [Sumber: Symantex Threat Reposrt 2017]
Tahun ini kita telah melihat serangan ransomware dalam skala yang sulit dibayangkan dibanding beberapa tahun yang lalu. Di bulan mei, ransomware WannaCry (Baca Juga Tips Cara Mengatasi Malware Ransomware Wannacry) menyerang dan mempengaruhi ribuan orang di dunia di lebih dari 150 negara. Sistem kesehatan national inggris telah diinfeksi dan harus mengalihkan ambulan dari rumah sakit yang terkena dampak.
Di bulan juli kita melihat ransomware petya dengan cepat menyebar, berawal di ukraina. Sejumlah besar organisasi terkenal terkena dampaknya, termasuk perusahaan PLN ukraina, reactor nuklir, pesawat antonov, kemudian perusahaan pelayaran maerks bahkan perusahaan makanan modelez juga terkena dampaknya.
Saat ini sejumlah besar orang dan organisasi yang terkena serangan ransomware benar benar membayar hacker saat mereka terjangkit ransomware, dan file akan kembali. Perusahaan keamanan, termasuk fbi umumnya menyarankan korban untuk tidak membayar, Karena ini mendorong hacker untuk melancarkan aksi nya semakin luas. Namun banyak organisasi tidak memiliki pilihan untuk tidak membayar dan kehilangan data, yang akan membuat bisnis kotor seperti ini akan meraja lela.