Internet menawarkan segala kemudahan akses, namun keamanan siber tidak boleh luput dari perhatian. Salah satu ancaman yang mengintai adalah serangan brute force. Dalam bidang teknologi dan internet, brute force adalah salah satu istilah yang berhubungan dengan cybercrime ataupun kejahatan pada internet.
Serangan Brute Force mendobrak semua kunci yang ada hingga terbuka dan pelaku secara otomatis mencoba berbagai kombinasi username dan password untuk membobol akun. Serangan brute force menyasar pengguna dengan tingkat keamanan sandi rendah, mudah ditebak, bahkan menggunakan password yang sama untuk berbagai akun.
Akibatnya, jika pelaku berhasil membobol satu akun, mereka dengan mudah mengakses akun lainnya. Dampak serangan ini sangat merugikan bagi Anda karena data pribadi dan finansial bisa dicuri. Akun anda dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu, melakukan penipuan, bahkan merusak reputasi.
Baca juga: Mengenal Serangan DDoS dan Cara Mencegahnya
Motif Dibalik Serangan Brute Force
Hacker mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk berhasil memecahkan kata sandi atau kunci enkripsi. Selain meretas data pribadi atau dampak kerugian lainnya, ada beberapa motif dibalik serangan Brute Force yang mungkin Anda baru tahu.
Tujuan Komersial
Seorang peretas melancarkan serangan Brute Force pada sebuah situs web adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial dari komisi iklan. Berbagai cara digunakan, seperti menempatkan iklan spam di situs web populer, mengubah rute lalu lintas web yang sah ke situs web ilegal, menginfeksi situs web dengan malware, seperti spyware untuk melacak aktivitas. Kemudian, data yang berhasil dikumpulkan kepada pengiklan tanpa persetujuan pengguna.
Mencuri Data
Meretas akun pribadi bagaikan menemukan harta karun bagi peretas. Mulai dari, data akun, rincian keuangan, dan rekening bank hingga informasi rahasia. Akses ke akun memungkinkan untuk memalsukan identitas, menjual kredensialnya kepada pihak ketiga, atau menggunakan informasi untuk melancarkan serangan yang lebih luas.
Menyebarkan Malware
Serangan Butter Force mungkin tidak pribadi. Seorang peretas mungkin hanya ingin membuat kekacauan.Mereka menyebarkan malware melalui email atau sms, menyembunyikan malware di dalam situs web palsu yang dirancang agar terlihat seperti situs sah, tetapi mengarahkan pengunjung ke situs web yang berbahaya.
Meskipun motif sebagian peretas hanya menyebarkan kekacauan, namun hal ini bisa membuat lebih bahaya jika malware dapat memasuki sistem dan jaringan yang terhubung dan melancarkan aksi siber yang lebih luas.
Pembajakan Sistem
Serangan Brute Force berlanjut untuk melancarkan serangan yang lebih luas lagi menggunakan beberapa perangkat yang disebut dengan botnet. Botnet digunakan untuk berbagai kegiatan ilegal di dunia maya, termasuk serangan DDoS (Distributed Denial of Service), peretasan data, perubahan email, bahkan penyebaran malware. Serangan ini cukup berbahaya karena dapat digunakan untuk melumpuhkan situs web dan layanan online.
Merusak Reputasi Perusahaan atau Situs Web
Serangan Brute Force sering kali diluncurkan untuk meretas data dari perusahaan, yang tidak hanya menyebabkan kerugian besar, tetapi juga menyebabkan kerusakan reputasi besar. Situs web juga dapat menjadi serangan dengan mengisi teks dan gambar yang tidak senonoh atau menyinggung hingga merendahkan reputasinya.
Baca juga: Apa Itu Trojan? Pengertian dan Cara Melindungi Darinya
Cara Mencegah Serangan Brute Force
Setelah memahami bahaya dari serangan Brute Force, Anda dapat memahami bagaimana cara mencegahnya. Beberapa langkah berikut ini bisa Anda terapkan:
Gunakan Password yang Rumit
Stop! Jika Anda masih sering menggunakan password “123456†atau tanggal lahir. Segeralah ganti password tersebut karena hacker akan dengan mudah menebak dalam waktu singkat. Bagaimana untuk membuat password dengan tingkat keamanan yang tinggi? Gabungkan huruf kapital, huruf kecil, simbol, dan angka yang tidak berurutan. Jangan lupa untuk membuat password minimal 8 karakter.
Ketika Anda masuk sebuah website dan membuat akun, beberapa website memberi keterangan Strong atau Weak. Semakin kuat password semakin sulit hacker mencoba untuk meretasnya. Berapa pilihan sandi berikut ini dapat Anda coba:
- Buat sandi kuat dengan multi-karakter
Buatlah panjang kata sandi lebih dari 10 karakter dan menyertakan huruf besar, kecil, simbol, dan angka. Gunakan frasa sandi yang rumit dengan karakter khusus yang membuatnya lebih sulit ditebak. Beberapa situs memiliki batasan pada panjang kata sandi. Oleh karena itu, gunakan frasa sandi yang rumit untuk mencegah penyerangan.
- Buat Aturan pembuatan kata sandi
Cara lainnya adalah dengan memotong kata-kata sehingga tampak tidak masuk akal bagi orang lain. Caranya mudah, hanya hilangkan huruf vokal atau hanya menggunakan dua huruf pertama dari sebuah kata. Misalnya, kata “harapan†menjadi “hpâ€.
Atur Limit Login
Limit login akan membatasi seberapa banyak percobaan login yang bisa dilakukan. Hal sederhana ini membantu untuk mencegah serangan Brute Force. Sebab, jika setelah beberapa kali percobaan, login akan otomatis terkunci beberapa waktu.
Misalnya, Anda mengatur limit login 5 kali. Maka, setelah gagal login 5 kali, akun akan dikunci dan memerlukan waktu untuk mencoba kombinasi username dan password lain. Cara ini tentu menyulitkan peretas karena memerlukan waktu yang lama.
Lindungi Kata Sandi Pengguna
Jika kata sandi sudah cukup kuat, maka langkah selanjutnya adalah lindungi kata sandi Anda dengan cara sebagai berikut:
- Gunakan enkripsi dan autentifikasi multifaktorÂ
Mengenkripsi kata sandi dengan tingkat enkripsi yang tertinggi, seperti 256-bit, membatasi serangan Brute Force dan membuat kata sandi lebih sulit dipecahkan. Sedangkan menggunakan MFA, bertujuan untuk verifikasi jika pengguna berhasil masuk akan diminta untuk memberikan bukti tambahan bahwa mereka adalah pengguna benar, seperti kode yang akan dikirim melalui SMS atau sidik jari.
- Gunakan Captcha dan Hapus akun yang usang
Captcha berguna untuk mencegah penyerangan saat proses login. Opsi Captcha antara lain mengetik gambar teks yang muncul di layar, mencentang kotak gambar, atau identifikasi objek yang muncul. Lalu, untuk akun yang tidak digunakan atau tidak dikelola juga berpotensi untuk peretas melancarkan serangannya. Sebuah perusahaan harus rutin untuk menghapus akun yang tidak digunakan untuk mencegah akun tersebut digunakan dalam serangan Brute Force.
Gunakanlah CloudFlare
CloudFlare adalah layanan keamanan untuk melindungi website WordPress termasuk dari serangan Brute Force. Dengan mengaktifkan fitur-fitur keamanan Cloudflare, Anda dapat significantly meningkatkan keamanan website Anda dan mencegah serangan brute force. Cloudflare mudah digunakan dan kompatibel dengan berbagai platform website, menjadikannya solusi ideal bagi webmaster yang ingin melindungi website mereka dari berbagai ancaman online.
Baca juga: Rekomendasi Layanan Security Website
Penutup
Serangan Brute Force bagaikan ancaman bagi dunia digital. Namun, dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat membangun benteng pertahanan yang kokoh. Caranya cukup mudah, gunakan password yang kuat dan unik, aktifkan 2FA, waspadai phising, dan perbarui perangkat lunak. Dengan komitmen terhadap keamanan siber, Anda dapat melindungi diri dari serangan Brute Force dan menjaga informasi pribadi Anda dengan aman.
Jika Anda ingin melindungi data bisnis Anda dari serangan siber. Anda bisa menggunakan layanan Anti-DDoS Attack Protection dari IDCloudHost sekarang. Layanan ini memiliki berbagai fitur lengkap untuk menciptakan jaminan keamanan terbaik bagi bisnis Anda.