Panduan Mengenal Firebase Bagi Pemula

Serba Serbi, Technology

Semakin hari semakin banyak situs web dan aplikasi yang bermunculan dengan tujuan dan maksud berbeda. Ini adalah bagian dari kemajuan zaman dan teknologi yang kini di adaptasi di banyak bisnis, brand dan perusahaan beroperasi. Sayangnya banyak bisnis yang tidak mampu membayar biaya pengembangan atau pemeliharaan infrastruktur back-end, sehingga mereka dapat menggunakan layanan BaaS atau Backend-as-a-Service.

Meski begitu, pengguna masih harus menghadapi masalah dalam menentukan layanan BaaS yang sesuai dengan anggaran bahkan kemampuan tim mereka. Maka seperti bidang teknologi lainnya, Google sebagai perusahaan raksasa yang serba ada juga menawarkan bantuan yang tak kalah bagusnya, yakni Firebase. Mengingat ini adalah bagian dari Google, tentu saja penggunanya akan menerima banyak dukungan terbaik sama seperti produk maupun dukungan Google lainnya.

Adapun Backend-as-a-Service (BaaS) sendiri menjadi solusi komputasi awan/cloud computing populer untuk penggemar teknologi dan bisnis yang tidak memiliki biaya untuk membangun sendiri atau memelihara infrastruktur backend yang ada. Seperti di banyak bidang teknologi lainnya, salah satu posisi terdepan di pasar BaaS dipegang oleh produk Google, Firebase. Mari ketahui mengenai Firebase jika Anda berniat menggunakannya untuk menunjang bisnis Anda.

 

Sejarah Singkat dan Pengertian Google Firebase

Panduan Mengenal Firebase Bagi Pemula
 

 

Didirikan pada tahun 2011 sebagai API obrolan dan diakuisisi oleh Google pada tahun 2014, Google Firebase adalah platform yang sekarang menawarkan Backend-as-a-Service (BaaS) untuk membangun aplikasi web dan seluler yang dinamis. Adapun konsep Firebase ini cukup sederhana, seperti ketika Anda membuat aplikasi sisi klien dengan JavaScript atau kerangka kerjanya, maka Google Firebase dapat mengubahnya menjadi aplikasi tanpa server dalam waktu singkat. Cara ini juga dapat membantu mempersingkat dan menghilangkan kebutuhan untuk mengelola database sendiri.

Oleh karena itu, mengimplementasikan Firebase berarti memasukkan backend yang sudah jadi ke dalam kode klien Anda untuk membuatnya dinamis. Metode ini sangat praktis, cepat dan efisien karena akan menghilangkan tuntutan untuk menulis kode backend dari awal dan memberi Anda kode yang berfungsi penuh. Dari segi keamanan, Firebase juga memiliki aturan keamanan bawaan yang membuatnya menjadi penangan data dan server terpercaya dimana Anda akan mendapatkan dukungan backend yang dilindungi saat Anda menggunakan Firebase.

 

Baca Juga  :     Tips Memilih Framework dan Mengenal Klasifikasi Arsitekturnya

 

Fitur dan Servis yang Ditawarkan Firebase

Sebagai BaaS yang praktis, Firebase mendukung banyak platform yakni iOS, Android, Web, Unity untuk menjalankan aplikasi seluler dimana semua integrasi sangat mudah dan lancar. Selain platform, Firebase juga mendukung beberapa bahasa pemrograman seperti C++, Java dll. Berikut beberapa fitur dan servis yang ditawarkan Firebase pada pengembang yang menggunakannya.

  • Hosting

    Fitur ini menggunakan perintah sederhana sehingga akan sangat mudah untuk menerapkan aplikasi Anda di cloud Firebase. Menariknya, fitur ini juga menyediakan hosting kelas produksi untuk pengembang.

  • Penyimpanan Cloud

    Penyimpanan atau cloud storage tersedia untuk pengembang yang ingin menyimpan sejumlah besar konten buatan pengguna di aplikasi mereka, misalnya gambar, video, data dan lain- lain.

  • Database Real-Time

    Selanjutnya ini adalah database asli Firebase yang dapat memfasilitasi sinkronisasi data pengguna di seluruh perangkat yang digunakan oleh pengembang.

  • Test Lab

    Berikutnya fitur Test lab yang bisa digunakan untuk membantu tim menguji aplikasi mereka di beberapa perangkat dan konfigurasi perangkat serta melakukan analisis log, video juga tangkapan layar di console Firebase.

  • Cloud Messaging

    Fitur ini adalah solusi perpesanan lintas platform yang akan sangat mempermudah pekerjaan para pengembang karena fitur ini sendiri memungkinkan pengembang untuk mengirim pesan dan pemberitahuan di sistem mereka.

  • Tautan Dinamis/Dynamic Links

    Salah satu fitur andalan dari firebase adalah tautan dinamis yang membantu pengguna untuk dapat membuat tautan dinamis dengan muatan khusus yang memberikan pengalaman onboarding yang lebih kaya kepada pengguna baru nantinya.

  • Remote Config

    Mungkin fitur ini adalah salah satu fitur paling unik dari Firebase. Konfigurasi jarak jauh memungkinkan pengembang untuk mengubah tampilan dan perilaku aplikasi tanpa mengharuskan pengguna mengunduh pembaruan.

 

Baca Juga  :     Mengenal Apa itu React Native : Developer dan Pengembangan Aplikasi & Website

 

Contoh Penggunaan Google Firebase

Secara singkat, Firebase adalah platform pengembangan yang awalnya dikenal dengan basis data waktu nyatanya yang pada intinya masih berupa basis data nilai kunci multi-simpul yang dioptimalkan untuk menyinkronkan data yang sering kali terjadi di antara mesin pengguna atau ponsel cerdas dan penyimpanan terpusat di cloud. Adapun Firebase ini dirancang untuk membuat hidup lebih mudah bagi pengembang dengan menangani banyak mendorong dan menarik data. Selain itu, Firebase dimaksudkan agar dapat meringankan pengembang aplikasi dari beban pemrograman yang terkait dengan mengelola versi atau lokasi karena kemudahannya yang dapat menulis bit baru ke Firebase dan data akan konsisten di seluruh sistem.

Tidak mengherankan kalau banyak perusahaan baru yang masih mempunyai keterbatasan memilih Backend-as-a-Service (BaaS) dari Google ini. Walau sangat ideal digunakan untuk bisnis kecil yang mempunyai sedikit sumber daya dan tim IT, ternyata ada perusahaan besar juga yang menggunakan Google Firebase yakni :

  • Alibaba(dot)com
  • Trivago
  • The New York Times
  • Duolingo
  • Gameloft
  • Lyft
  • Venmo

 

Baca Juga  :    Text Editor Terbaik untuk Coding dan Pemrograman di Windows dan MacOS

 

Tips dan Cara Menggunakan Firebase

Panduan Mengenal Firebase Bagi Pemula
 

Karena ditujukan untuk kemudahan penggunaan, maka Anda dapat mulai menggunakan Firebase segera setelah mendaftar dan membuat proyek di platform Firebase. Setelah itu, Anda harus mendaftarkan aplikasi Anda dengan proyek Anda dan kemudian instal Firebase ke root proyek Anda menggunakan paket npm di mesin lokal Anda. Kemudian Anda harus mengikuti beberapa petunjuk lagi sebagaimana diuraikan dalam dokumen penyiapan Firebase sebagai panduan untuk memulai. Saat menambahkan aplikasi ke proyek Firebase, Anda akan mendapatkan kode inisialisasi untuk memulai.

Mengingat proyek di Firebase biasanya berbasis cloud, Anda dapat mengelola beberapa aplikasi di dalam sebuah proyek, tetapi sumber daya tersedia berdasarkan per proyek yang Anda kerjakan. Dikarenakan Firebase juga menawarkan beberapa fungsi, sama seperti modul pengembangan, Anda selalu dapat mengimpor apa yang Anda butuhkan untuk mendapatkan kinerja terbaik. Jica contoh, Anda telah membuat aplikasi sisi klien dan ingin menambahkan fitur autentikasi dan penyimpanan, Anda dapat mengambilnya dengan memanggil Firebase API yang relevan sehingga pekerjaan menjadi lebih praktis lagi cepat.

 

Baca Juga  :     Panduan Singkat UML (Unified Modeling Language) Bagi Pemula

 

Kesimpulan dan Penutup

Merupakan bagian dari produk Google, Firebase diciptakan untuk membantu pengembang membangun, mengelola, dan mengembangkan aplikasi mereka dengan mudah. Firebase dapat membantu pengembang untuk membangun aplikasi mereka lebih cepat dan dengan cara yang lebih aman. Bahkan tidak diperlukan pemrograman di sisi firebase yang memudahkan penggunaan fitur-fiturnya secara lebih efisien dimana Firebase juga menyediakan layanan untuk Android, iOS, web, dan Unity. Selain menyediakan penyimpanan cloud, Firebase juga menggunakan NoSQL untuk database untuk penyimpanan data.

Awalnya merupakan penyedia layanan chat online ke berbagai website melalui API dan dijalankan dengan nama Envolve, Firebase berkembang menjadi populer karena pengembang menggunakannya untuk bertukar data aplikasi seperti keadaan permainan secara real time di seluruh pengguna mereka. Hal ini mengakibatkan pemisahan arsitektur Envolve dan sistem obrolannya dimana arsitektur Envolve dikembangkan lebih lanjut oleh pendirinya James Tamplin dan Andrew Lee, hingga menjadi Firebase modern di tahun 2012 sampai saat ini.