Teknologi Keamanan Data Center

Development & Security, Web Security

Membahas tentang Data Center tidak akan pernah ada habisnya. Hal-hal yang menyangkut tentang data center selalu menjadi hal yang sensitive untuk dibahas. Dari segi keamanan, posisi, dan juga ketersediaan semua harus sempurna agar dapat bekerja dengan maksimal sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan peranan dari Data Center sendiri. Sebagai pusat data untuk segala transaksi pada sebuah perusahaan yang aktivitasnya bergantung pada aktivitas online.

Availability data center pun sangat berpengaruh pada transaksi perbankan seperti internet banking saat ini. Mengingat aktivitas online 24 jam tersebut, maka data center pun harus dapat tersedia setiap saat. Dan yang penting lagi, data center menyimpan beribu hingga berjuta data yang bisa saja diretas untuk kepentingan pihak tertentu.

Pendukung Keamanan Sebuah Data Center

Bagi perusahaan yang ingin membangun data center harus memiliki sertifikat ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen mutu, ISO 27001:2013 tentang sistem manajemen keamanan informasi, ISO 14001:2013 tentang sistem manajemen lingkungan, ISO 20000-1:2011 tentang manajemen layanan teknologi informasi dari British Standards Institution (BSI) dan sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dari Bureau Veritas.

Baca Juga : Layanan Colocation Server

Selain memiliki sertifikat tersebut, pihak penyedia data center harus memiliki tim ahli yang sudah memiliki  sertifikat seperti Certified Data Center Expert (CDCE), Certified Data Center Operational Manager (CDFOM).

Fasilitas yang mumpuni juga menjadi factor keamanan sebuah data center. Seperti tersedianya pasokan listrik yang selalu on dengan menyediakan UPS dan battery untuk mencegah putusnya akses data saat terjadi perpindahan arus listrik.

Teknologi Keamanan Sebuah Data Center

Perihal keamanan pada data center, masalah terbesar saat ini yang dihadapi oleh sebuah data center adalah serangan DDoS. Kejadian besar yang pernah terjadi pada Arbor Networks dengan kapasitas serangan 400 Gbps.

Baca Juga : Layanan Dedicated Server Indonesia

Untuk menerapkan sistem keamanan pada setiap data center pastinya membutuhkan waktu, dari pengujian sistem hingga sistem keamanan dapat berjalan. Teknologi keamanan dari sebuah data center umumnya menggunakan firewall. Firewall memiliki fitur seperti Network Address Translation (NAT), Port Address Translation (PAT), Virtual Private Netwok (VPN).

Seiring berkembangnya teknologi, sistem keamanan ini masih bisa dibobol, hingga muncullah teknologi baru seperti Zero Trust Network (ZTN). ZTN berfungsi sebagai pemeriksa seluruh paket yang melintas dan memastikan aktifitas tersebut aman. Sehingga data yang ada di data center tidak bocor.

Prinsip kerjanya cukup sederhana dengan menghilangkan konsep truster dan untrusted network. Dengan kata lain, sistem keamanan pada data center harus melakukan verifikasi pada seluruh pengguna, dan perangkat IT dengan adanya pembatasan dan pengawasan terhadap akses serta memberikan seluruh rekaman aktifitas pada lalu lintas jaringan atau biasa dikenal dengan log.

Baca Juga : Server dan Data Center Indonesia

Jadi, Sudah amankah data center yang kamu gunakan ?