Apa Itu UMKM? Pengertian, Jenis, dan Peranannya

Serba Serbi, Startup & Bisnis

UMKM adalah istilah yang akrab di telinga kita sehari-hari, karena jenis usaha yang satu ini tentunya sedang populer di kalangan masyarakat. Karena banyaknya pelaku bisnis UMKM, usaha ini juga disebut-sebut memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi Indonesia. 

Kepopuleran UMKM di kalangan masyarakat juga memiliki banyak alasan. Salah satunya adalah, Anda bisa memulai usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Pelaku bisnis UMKM dapat menjual produk yang sesuai dengan ketersediaan modal yang mereka miliki. 

Apa sebenarnya UMKM itu? Apa saja jenis dan contohnya? Dalam artikel ini, Anda akan mengenal UMKM lebih mendalam. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya!

Baca Juga: Langkah dan Tantangan UMKM Go Digital yang Perlu Diketahui Oleh Pebisnis

Apa Itu UMKM?

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Di Indonesia, pemerintah mengatur keberadaan UMKM dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 

UMKM merupakan usaha yang dimiliki oleh perseorangan, rumah tangga, atau badan usaha kecil. Untuk menentukan apakah sebuah bisnis masuk ke dalam UMKM atau tidak, Anda harus memperhatikan nominal omset per tahunnya, aset, serta jumlah karyawan dalam bisnis tersebut. 

Karena itu, tidak semua usaha dapat kita sebut UMKM. Ada beberapa bisnis yang mungkin Anda kira UMKM, tapi sebenarnya termasuk usaha besar karena omset per tahunnya sudah lebih besar pula. UMKM terdapat di berbagai sektor ekonomi, mulai dari pertanian, peternakan, kuliner, jasa, dan lain-lain. 

Jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008, UMKM terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis tersebut diantaranya adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah. Apa perbedaan dari masing-masing jenis UMKM ini? Simak informasi lengkapnya. 

  1. Usaha Mikro

Salah satu jenis UMKM adalah usaha mikro. Usaha mikro merupakan sebuah bisnis yang aset bersih usahanya kurang atau sama dengan 50 juta rupiah per bulan. Banyak dari usaha mikro yang bermula dari rumah, sehingga bangunan usaha biasanya tak masuk dalam kalkulasi aset. 

Usaha mikro juga memiliki kriteria yang membedakannya dengan jenis UMKM lain. Misalnya, tidak pernah melakukan administrasi keuangan sistematis, produk selalu berubah-ubah, serta sulit mendapatkan bantuan pinjaman atau investasi. 

Contoh usaha mikro yang mungkin banyak Anda temui adalah warung kelontong, peternak ikan, barbershop kecil, warteg, dan lain-lain. 

  1. Usaha Kecil 

Jenis lain dari UMKM adalah usaha kecil, yang biasanya dikelola oleh seseorang dan tidak termasuk dalam badan usaha. Agar dapat tergolong usaha kecil, sebuah UMKM harus memiliki aset bersih sekitar 50 – 500 juta rupiah, sedikit lebih tinggi daripada usaha mikro. 

Usaha kecil biasanya tidak memiliki banyak karyawan dan belum menggunakan sistem pembukuan yang terlalu kompleks. UMKM yang satu ini juga memiliki modal terbatas dan agak sulit mengembangkan skala usaha. Contoh usaha kecil adalah koperasi, minimarket, toserba, dan lain-lain. 

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Invoice untuk UMKM Terbaik dan Gratis di Indonesia

  1. Usaha Menengah

Usaha menengah dalam UMKM adalah sebuah usaha yang memiliki aset lebih dari 500 juta. Dibandingkan usaha kecil dan usaha mikro, usaha menengah sudah memiliki manajemen yang lebih modern dan menggunakan pembukuan yang sistematis. 

Walaupun tanah dan bangunan dalam usaha menengah tidak termasuk kalkulasi aset, tapi usaha menengah sudah bisa Anda golongkan sebagai badan usaha. Mereka memiliki tenaga kerja yang digaji sesuai UMR setempat dan harus mendapatkan jaminan kesehatan kerja. 

Contoh usaha menengah adalah usaha perkebunan, ekspedisi, perusahaan ekspor impor, beberapa perusahaan teknologi juga dapat termasuk kategori ini. 

Contoh UMKM

umkm adalah

Setelah mengetahui jenis-jenis UMKM, Anda juga harus memahami apa saja bidang usaha yang biasanya digeluti oleh pelaku UMKM. Berikut kami sudah merangkum tiga macam usaha yang paling banyak dilakoni UMKM:

  1. Usaha Kuliner

Usaha kuliner sejak dulu hingga sekarang tak pernah ada matinya. Bidang usaha yang satu ini juga dipercaya bakal tetap eksis hingga bertahun-tahun ke depan karena makanan adalah kebutuhan pokok setiap manusia. 

Untuk dapat mendirikan usaha kuliner, Anda bisa memulainya dengan modal kecil saja. Karena itu, biasanya pelaku usaha mikro sangat menyukai contoh usaha yang satu ini. Terutama dengan berkembangnya jasa delivery makanan, membuat para pelaku usaha jadi sangat terbantu dalam memasarkan produk mereka. 

  1. Usaha Fashion

Perkembangan tren dan mode yang selalu berlangsung dengan cepat dari waktu ke waktu membawa perkembangan pesat bagi usaha fashion. Usaha fashion adalah usaha yang bergerak di bidang jual beli pakaian dan aksesoris pendukungnya. 

Bisnis ini memiliki peluang yang cukup bagus, baik di Indonesia ataupun untuk diekspor ke luar negeri. Sama seperti makanan dan minuman, pakaian juga termasuk dalam kebutuhan pokok yang akan selalu dicari orang-orang. Perkembangan aplikasi marketplace juga menjadi sarana bagi para pelaku usaha fashion mengembangkan bisnis mereka. 

Saat ini, untuk berbelanja pakaian Anda tak perlu datang langsung ke toko lagi, bukan? Berjualan secara online ini juga membuat usaha fashion bisa dimulai dengan modal terjangkau karena tak perlu menyewa toko terlebih dahulu. 

  1. Usaha Agribisnis 

Contoh UMKM lain adalah dalam bidang agribisnis. Karena masih banyak masyarakat Indonesia  yang memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, bisnis satu ini juga merupakan peluang menjanjikan karena dapat saling mendukung dengan bisnis lain pula. 

Agribisnis biasanya bergerak di bidang penyedia alat pertanian. Contohnya, menjual bibit tanaman, pestisida, pupuk, bibit, dan lain-lain. Usaha ini biasanya sangat banyak peminatnya di kalangan masyarakat daerah pedesaan yang masih memiliki banyak lahan untuk bercocok tanam. 

Baca Juga: Cara Membuat Bisnis Plan (Business Plan) yang Baik dan Benar untuk Bisnis dan UMKM

Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Banyak yang menyebut UMKM sebagai penggerak ekonomi negara. Hal ini tentunya memiliki alasan, bukan? UMKM memang memiliki peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berikut adalah beberapa peran UMKM yang harus Anda ketahui

  1. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Banyak UMKM yang bermula dari industri rumahan, terutama usaha mikro. Hal ini membuat mereka lebih dekat dengan masyarakat dan produknya lebih mudah diakses oleh banyak orang. Karena itu, usaha ini berperan penting dalam mencukupi kebutuhan masyarakat di sekitar tempat usahanya. 

  1. Menciptakan Perekonomian yang lebih sejahtera dan merata 

Mendirikan UMKM tentunya merupakan upaya pemilik usaha untuk mensejahterakan keluarganya. Selain itu, usaha ini  juga dapat memanfaatkan bahan baku dari lingkungan sekitar sehingga ada hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar. 

Perputaran ekonomi yang terus berjalan ini akan mampu menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera bagi banyak pihak. 

  1. Membuka Peluang dan Lapangan Pekerjaan Baru

Baik usaha mikro, kecil, hingga menengah sudah bisa menyerap tenaga kerja untuk membantu jalannya usaha tersebut. Karena itu, salah satu peran UMKM adalah membuka lapangan kerja yang baru. 

Bahkan dari yang terkecil, yakni usaha mikro, bisa menyerap tenaga kerja dari orang-orang di sekitar tempat usaha atau orang terdekat dari si pemilik usaha. Contohnya, usaha produksi sabun cuci piring yang mempekerjakan ibu-ibu di perumahan sekitarnya. 

  1. Meningkatkan Devisa

Pendapatan negara merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung perekonomian negara. Devisa merupakan pendapatan negara yang berasal dari berbagai sumber. Jika devisa negara tinggi, maka negara tersebut cenderung lebih sejahtera dan memiliki sistem ekonomi yang baik pula. 

Salah satu peranan UMKM adalah meningkatkan devisa negara, jika barang tersebut berhasil ekspor ke mancanegara. Saat ini, UMKM di Indonesia sudah sangat berkembang sehingga mampu memproduksi barang berkualitas tinggi yang tak kalah dengan produksi luar negeri. Aktivitas ekspor ini membawa keuntungan devisa bagi Indonesia. 

  1. Membantu Indonesia bangkit dari krisis

Pada tahun 1997 – 1998, Indonesia mengalami krisis moneter yang membuat banyak sektor melemah dan orang-orang kehilangan pekerjaan. Di tengah krisis tersebut, banyak bermunculan UMKM yang memperbaiki perekonomian Indonesia. Usaha-usaha ini menyediakan berbagai macam produk yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. 

Baca Juga: Server Private Cloud untuk Kebutuhan Server UMKM yang Lebih Aman & Stabil

Tertarik Memulai Usaha Sendiri?

Demikianlah penjelasan tentang UMKM, mulai dari pengertian, jenis, hingga peranannya. Bagi Anda yang memiliki keinginan untuk memulai bisnis sendiri, mendirikan UMKM bisa menjadi pilihan. Walaupun dimulai dengan modal kecil, bukan tidak mungkin bisnis Anda semakin berkembang di kemudian hari, lho.

Salah satu cara mengembangkan UMKM adalah dengan memperluas pemasarannya menggunakan website. Sekarang, Anda tak perlu bingung membuat website untuk usaha mikro, kecil atau menengah! Layanan WordPress Hosting dari IDCloudHost memungkinkan Anda membuat website dengan mudah, cepat, mulai dari Rp. 5000,- saja.