Windows Alami Blue Screen Of Death, Ini Penyebabnya!

Development & Security

Baru-baru ini, banyak dari pengguna sistem operasi Windows  melaporkan sistem pada komputer mereka tiba-tiba macet (crash) akibat terjadinya gangguan atau error Blue Screen of Death (BSOD). Sehingga sistem komputer Windows mereka mati dan melakukan restart secara otomatis. Dari banyaknya laporan, awalnya kejadian ini diduga berasal dari serangan siber atau hacker. Namun ternyata setelah ditelusuri lebih lanjut, penyebabnya bukanlah hal tersebut. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Lalu, apa itu error Blue Screen of Death? Simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Blue Screen of Death?

blue screen of death

Blue Screen of Death adalah sebuah gangguan yang terjadi karena pembaruan salah yang dilakukan oleh Microsoft untuk software keamanan CrowdStrike. Gangguan ini terjadi karena tidak berfungsinya Falcon Sensor pada Software CrowdStrike sehingga menyebabkan banyak komputer yang menggunakan sistem Windows di seluruh dunia menjadi error.

Tentu saja, pembaruan yang salah ini terjadi secara otomatis dan berdampak tidak hanya pada komputer personal saja, tetapi juga mempengaruhi operasional dan aktivitas berbagai sektor bisnis secara global.  Gangguan ini juga dirasakan oleh layanan cloud computing ternama seperti Google Cloud dan Amazon Web Services (AWS). Adapun beberapa sektor lain yang juga terdampak yaitu: Maskapai penerbangan, Lembaga keuangan, Rumah sakit, Hotel, Media berita hingga Perusahaan telekomunikasi.

Mengapa Pembaruan Software Menyebabkan Blue Screen of Death?

Kasus pembaruan yang salah untuk software CrowdStrike ini menunjukkan bahwa pembaruan software menjadi hal penting. Jika sebuah kesalahan yang terjadi maka dapat melumpuhkan jaringan komputer berskala besar, bahkan mengganggu aktivitas bisnis di seluruh dunia.

Selain itu, pembaruan yang salah pada software memiliki dampak yang fatal bagi sistem operasi. Kesalahan yang terjadi bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti:

Ketidakcocokan dengan Versi Software Sebelumnya

Penyebab yang bisa terjadi adalah adanya ketidakcocokan dengan software sebelumnya. Hal ini membuat pembaruan menjadi gagal, karena software versi lama tidak dirancang untuk bekerja dengan sistem yang sudah terinstal di komputer Anda. Sehingga, inilah yang menyebabkan OS menjadi crash dan terjadinya gangguan atau error.

Konflik dengan Software Lain

Gangguan atau error juga dapat disebabkan oleh terjadinya pembaruan yang berbenturan dengan software lain. Biasanya, konfilk dengan software lain ini muncul karena ada software yang sudah lebih dulu terpasang di komputer. Tetapi, keduanya tidak dapat menyatu sehingga menyebabkan inBug atau masalah lainnya.

Terjadi Karena Faktor Eksternal

Terakhir, yang menjadi penyebab pembaruan salah pada software adalah adanya faktor eksternal seperti pengaturan sistem yang salah, atau masalah hardware juga dapat menyebabkan inBug, bahkan pada software yang sudah teruji

Pentingnya Pembaruan Software untuk Menjaga Keamanan Siber

Perlu untuk lebih teliti dalam proses update software dengan memahami keamanan siber untuk meminimalisir risiko gangguan serupa terjadi di masa depan. Beberapa hal yang perlu untuk diingat antara lain:

Waspada Pembaruan Software Otomatis

Pertama yang perlu untuk diingat adalah Anda tetap harus waspada dengan proses update software. Hindari menginstal pembaruan software secara otomatis. Sebaiknya Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu isi pembaruan tersebut dan potensi masalah yang mungkin ditimbulkan jika proses update dilakukan.

Lakukanlah Backup Data Rutin

Crash pada komputer bisa menyebabkan hilangnya data-data penting. Sehingga untuk meminimalisir resiko kehilangan tersebut, Anda dianjurkan untuk selalu melakukan backup data secara rutin. Dengan demikian, jika terjadi crash akibat kesalahan pada proses update software, Anda tidak akan kehilangan data penting.

Verifikasi Software dengan Sistem Keamanan

Sistem keamanan sangat penting untuk sebuah sebuah software. Agar lebih terjamin keamanannya, Anda sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu produk keamanan siber saja. Tetapi gunakanlah kombinasi dari beberapa produk keamanan yang berbeda untuk meminimalisir risiko dari gangguan.

Lakukan Pengujian Terlebih Dahulu

Terakhir, sebelum melakukan proses pembaruan software secara luas, sebaiknya lakukanlah pengujian terlebih dahulu pada lingkungan yang terisolasi. Hal ini menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya error atau gangguan pada sistem.

Tips Mengatasi Crash pada Komputer Windows Anda

Bagi Anda yang mengalami crash pada komputer Windows, berikut langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini:

  1. Boot Windows ke Safe Mode atau Windows Recovery Environment. Mode ini memungkinkan Anda untuk mengakses sistem dengan fungsi terbatas.
  2. Arahkan ke direktori C:\Windows\System32\drivers\CrowdStrike. Direktori ini menyimpan berbagai driver, termasuk driver CrowdStrike yang bermasalah.
  3. Cari file bernama “C-00000291.sys” dan hapus.* File inilah yang menyebabkan crash pada sistem Anda.
  4. Restart komputer Anda secara normal.

Setelah mengikuti langkah-langkah di atas dengan seksama, komputer Anda bisa kembali beroperasi normal. Akan tetapi, jika tips diatas tidak berhasil, Anda bisa menghubungi Tim IT profesional terkait

Kesimpulan

Insiden CrowdStrike menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam dunia digital. Dengan memahami keamanan siber dan pembaruan software, kita dapat meminimalisir risiko gangguan serupa di masa depan. Meskipun bukan serangan hacker, Blue Screen of Death adalah pengingat akan pentingnya menjaga keamanan data di era digital.  Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk tetap melindungi keamanan data adalah dengan melakukan backup. Anda bisa menggunakan layanan Backup As A Service dari IDCloudHost yang terbukti aman, andal dan fleksibel untuk kebutuhan Anda.

Sumber Referensi