YouTube Jaga Privasi Anak Dengan Policy Baru

News & Release

Sebelumnya YouTube telah sempat di protes untuk segera mengubah policy keamanan mareka bagi pemakai diusia minor, akhirnya Senin lalu YouTube resmi mengubah kebijakan konten yang menargetkan pasar anak- anak. Penerapan policy ini akan dilakukan secara bertahap untuk semua negara yang menggunakan akses YouTube.

Policy ini dibuat dan diresmikan oleh Komisi Perdagangan Federal AS atau Federal Trade Commission (FTC) yang tahun lalu sempat melayangkan denda kepada pihak YouTube yaitu sebesar 170 juta dollar AS (Rp 2.8 triliun) kerana dianggap telah melanggar peraturan mengenai anak usia minor dari Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) tentang privasi online anak.

Baca Juga : Cara Download Video Youtube Online tanpa Aplikasi

Seperti dikutip dari laman resmi FTC yang menyebutkan bahwa YouTube mengumpulkan data- data pribadi anak dibawah umur tanpa adanya persetujuan orang tua atau wali mereka dengan illegal. Meski aturan ini dasarnya dari dan banyak diterapkan di negara Amerika Serikat tetapi YouTube tetap memberlakukannya global tanpa pandang bulu.


 

Selain itu juga YouTube akan memberhentikan pernargetan konten iklan kepada anak usia minor. Pemilik perusahaan Google mengatakan bahwa sekarang mereka akan memberi penegasan kuat mengenai pengambilan data dari para pengguna yang menonton konten untuk anak walau penonton sendiri bukanlah seorang anak juga nantinya.

Keputusan ini yang akan memberikan dan membedakan segmen konten dibawah peraturan baru yang wajib dilakukan oleh setiap pembuat konten atau content creators. Mulai hari Senin kemarin setiap creators akan menentukan kategori manakah konten yang akan mereka upload. Ditambahkan lagi, YouTube juga akan menggunakan mesin yang memastikan identifikasi setiap konten dan pembuatnya telah memenuhi kriteria policy atau tidak sehingga YouTube akan memberi label untuk anak walau si creator tidak memberi label tersebut.

 

Pro dan kontra

Dengan diberlakukannya policy baru ini tentu tidak terlepas dari pro dan kontra, terutama perubahan cara monetisasi konten. Iklan dipersonalisasi tidak boleh lagi ditayangkan kepada penonton usia minor. Policy ini dibuat mengikut perundang- udangan COPPA mengenai iklan dipersonalisasi.

YouTube juga dengan tegas mengatakan bahwa bila ada creator yang melanggar undang- undang tersebut akan mengalami penurunan pendapatan. Sedangkan iklan yang tidak menyasar data pengguna khusus masih akan muncul pada YouTube anak.

Bersamaan dengan iklan, YouTube juga akan melakukan perombakkan dan pembatasan pada fitur umum. Fitur- fitur yang akan diubah atau di hilangkan adalah kolom komentar, tombol like dan dislike serta tidak lagi bisa menampilkan jumlah subscriber yang ada.

 

YouTube Kids

Penerapan dan perluasan peraturan policy ini masih akan terus diperbarui serta dipantau sampai beberapa bulan ke depan bersamaan dengan informasi pembagian konten secara spesifik dalam kategori boleh tayang atau tidaknya.

YouTube sendiri juga telah meluncurkan platform khusus anak yang telah dirilis pada 2015 silam. Chanel khusus anak ini menggunakan filter terpisah dan menyingkirkan fitur- fitur utama yang biasa kita lihat dihalaman utama demi mengakomodasi keamanan anak. Agar lebih terjamin YouTube juga melibatkan peran orang tua dan wali untuk menjamin data pengguna kecil mereka.